Rabu 05 May 2021 04:25 WIB

Indonesia Terima 982.400 Dosis untuk Vaksinasi Gotong Royong

Selain Sinopharm, vaksinasi gotong royong juga akan gunakan vaksin Cansino.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Friska Yolandha
Iring-iringan yang membawa bahan baku vaksin Covid-19 tiba di PT Bio Farma (Persero), Jalan Pasteur, Kota Bandung, Jumat (30/4). Awal pekan ini, pemerintah secara resmi menerima lagi kedatangan vaksin Covid-19 sebanyak 982.400 dosis.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Iring-iringan yang membawa bahan baku vaksin Covid-19 tiba di PT Bio Farma (Persero), Jalan Pasteur, Kota Bandung, Jumat (30/4). Awal pekan ini, pemerintah secara resmi menerima lagi kedatangan vaksin Covid-19 sebanyak 982.400 dosis.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Awal pekan ini, pemerintah secara resmi menerima lagi kedatangan vaksin Covid-19. Kali ini total vaksin Sinopharm yang diterima mencapai 982.400 dosis.

Vaksin ini kelak akan digunakan untuk program vaksinasi dalam skema gotong royong. Skema ini dilakukan memungkinkan pihak swasta melakukan vaksinasi secara mandiri terhadap karyawannya. 

Program vaksinasi dalam skema ini akan mengikutsertakan para pekerja asing yang menetap di Indonesia untuk mendapatkan vaksin. Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga telah memberikan izin pekerja asing yang memiliki Kartu Izin Tinggal Sementara dan Kartu Izin Tinggal Tetap (KITAS/KITAP) untuk mendapatkan Vaksin dalam skema Gotong Royong. 

"Program vaksinasi Gotong Royong ini diharapkan dapat segera dilaksanakan dalam waktu dekat," Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito dikutip dari siaran pers, Selasa (4/5) malam. 

Perkembangan program vaksinasi ini, dalam teknis pelaksanaannya tengah dikoordinasikan oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) dan PT Bio Farma. Selain menggunakan vaksin jenis Sinopharm, Program Vaksinasi Gotong Royong juga kemungkinan akan menggunakan vaksin jenis Cansino sebanyak 5 juta dosis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement