Selasa 16 Mar 2021 20:59 WIB

Jordan/Melati Enggan Terbebani Status Juara Bertahan

Tidak ada tekanan sebagai juara bertahan

Rep: Fitriyanto/ Red: Muhammad Akbar
Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti menjuarai turnamen internal PBSI kategori ganda campuran, Jumat (3/7).
Foto: DOK PBSI
Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti menjuarai turnamen internal PBSI kategori ganda campuran, Jumat (3/7).

REPUBLIKA.CO.ID, BIRMINGHAM -- Pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti yang juga juara bertahan All England 202 mengaku tidak mau terbebani dengan status tersebut. Mereka mencoba bermain serileks mungkin.

"Tidak ada tekanan sebagai juara bertahan, saya mencoba untuk tidak menjadikannya beban. Dibawa rileks saja seperti pertandingan-pertandingan lain, tapi tetap fokusnya dijaga dan targetnya juara," kata Melati usai latihan di practice hall Utilita Arena, Birmingham, Selasa (16/3).

"Persiapan juga sudah lumayan bagus, kurang lebih satu bulan memaksimalkan waktu yang ada. Di sini juga sudah mulai berlatih dan beradaptasi," lanjutnya dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id.

Di sisi lain, Praveen Jordan yang sempat mengalami cedera bahu, mengaku saat ini kondisinya sudah sembuh dan kembali normal.

"Kondisi saya sudah normal, sudah fit. Persiapan juga sudah bagus. Sudah oke semua," ujar Jordan.

"Kemarin dan hari ini juga sudah mencoba latihan di sini. Fokusnya mengembalikan kondisi fisik dulu dan mencari capeknya. Biar terbiasa main di udara dingin," lanjut pemain dengan panggilan akrab Ucok ini.

"Untuk komunikasi saya dan Melati juga sudah kembali baik, sangat baik malah. Kemarin hanya miskomunikasi kecil saja, tidak perlu dikhawatirkan. Semua sudah selesai dan kami sudah siap tempur," terang Jordan.

Disinggung tentang peluang mempertahankan gelar juara, Jordan/Melati kompak untuk fokus satu pertandingan ke satu pertandingan saja. Pasalnya, lawan yang mereka hadapi di level Super 1000 ini semua sepadan.

"Motivasi mempertahankan gelar juara pasti ada. Hanya saya mau lebih enjoy step by step. Tidak boleh terlalu ambisi, tetapi harus optimis," ucap Jordan.

"Saya mau mengeluarkan kemampuan terbaik di setiap pertandingan dan apa yang saya dapat di latihan. Soal hasil belakangan. Yang terpenting bisa maksimal dulu," kata Jordan lagi.

"Harapannya ingin juara lagi. Ingin mempertahankan gelar. Tapi kami sadar, itu tidak mudah. Jadi fokusnya satu-satu saja, toh lawan juga sudah merata. Kami harus waspadai semua lawan termasuk pasangan Perancis (Thom Gicquel/Delphine Delrue) yang sedang naik daun dan kembalinya Yuta Watanabe/Arisa Higashino asal Jepang," sambung Melati.

Di babak pertama, Jordan/Melati yang menempati unggulan pertama akan mencoba melewati hadangan Dhruv Kapila/Jakkampudi Meghana. Pasangan asal India tersebut, saat ini tercatat menempati peringkat 104 dunia.

Sementara itu, sang pelatih, Richard Mainaky yang tidak akan mendampingi anak asuhnya berlaga menitipkan pesan penuh makna.

"Kak Icad (panggilan akrab Richard Mainaky), sempat berpesan sebelum kami berangkat. Dia bilang kami harus mengingat masa-masa awal berpasangan hingga bisa ada di titik ini. Lalu pikirkan apa yang berubah. Itu yang harus diperbaiki. Intinya lebih ke introspeksi diri masing-masing," ungkap Melati.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement