Kamis 21 Jan 2021 18:05 WIB

Kelompok Muslim di Amerika Kecam Grafiti Rasis

Grafiti rasis ditemukan di Rhode Island dan Virginia

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Esthi Maharani
Demonstran Black Lives Matter berdemonstrasi menentang rasisme
Foto: EPA-EFE/ETIENNE LAURENT
Demonstran Black Lives Matter berdemonstrasi menentang rasisme

REPUBLIKA.CO.ID, SMITHFIELD -- Sebuah kelompok advokasi Muslim nasional di Amerika mengecam grafiti rasis yang ditemukan di Rhode Island dan Virginia, negara bagian di Amerika Serikat. Dewan Hubungan Amerika-Islam (Council on American-Islamic Relations/CAIR) mengatakan pada Rabu (20/1), baru-baru ini ditemukan grafiti di Stillwater Scenic Trail di Smithfield, R.I.

Organisasi tersebut tidak menguraikan soal vandalisme tersebut. Akan tetapi, outlet berita lokal mengatakan bahwa grafiti tersebut bertuliskan kritikan terhadap gerakan Black Lives Matter dan termasuk umpatan.

CAIR mengatakan, beberapa penduduk juga mengeluh bahwa pejabat setempat tidak melakukan cukup upaya untuk menghapus grafiti tersebut dan belum mengecamnya secara terbuka.

Sementara itu, di Virginia, polisi baru-baru ini menemukan grafiti dengan pesan nasionalis kulit putih di dekat sebuah sekolah dasar di Leesburg yang dinamai sesuai nama Frederick Douglass, seorang abolisionis kulit hitam yang terkenal. CAIR mengatakan, grafiti itu ditemukan pada akhir pekan yang sama ketika selebaran supremasi kulit putih diedarkan di lingkungan itu.

Selain itu, menurut CAIR, propaganda supremasi kulit putih dan neo-Nazi juga telah disebarkan ke penduduk dan bisnis di bagian lain Virginia dalam beberapa hari terakhir. Atas hal itu, CAIR menyerukan agar pemimpin wilayah setempat bereaksi dalam menentang kefanatikan yang berkembang di Amerika.

"Para pemimpin setempat, negara bagian dan nasional harus bersuara keras melawan kefanatikan yang berkembang di seluruh negeri. Penargetan berkelanjutan dari komunitas kulit hitam dan minoritas, dan promosi supremasi kulit putih dan rasisme, harus diakhiri," kata juru bicara CAIR, Ayan Ajeen, dilansir di AP News, Kamis (21/1).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement