Senin 18 Jan 2021 15:26 WIB

Dirjen Migas Prediksi Investasi Migas Tahun Ini Melonjak

Target investasi di sektor migas pada tahun ini dipatok 17,59 miliar dolar AS.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolandha
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Tutuka Ariadji memproyeksikan realisasi investasi di sektor migas tahun ini bisa melonjak tajam dibandingkan 2020 kemarin.
Foto: AP
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Tutuka Ariadji memproyeksikan realisasi investasi di sektor migas tahun ini bisa melonjak tajam dibandingkan 2020 kemarin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Tutuka Ariadji memproyeksikan, realisasi investasi di sektor migas tahun ini bisa melonjak tajam dibandingkan 2020. Bahkan, realisasi investasi di tahun ini diprediksi akan kembali gemilang seperti 2015. 

Tutuka menerangkan, tahun ini target investasi di sektor migas dipatok 17,59 miliar dolar AS. Angka ini melonjak 45 persen dari realisasi tahun lalu sebesar 12,38 miliar dolar AS. Menurut dia, target ini bisa dicapai dengan berbagai strategi seperti fleksibilitas kontrak bagi hasil migas dan juga peningkatan produktivitas pembangunan di sektor hilir.

"Ini meningkat cukup tajam, ini diperkirakan dari hulu dan hilir itu akan meningkat dari tahun tahun sebelumnya dari 2020, dari 10 jadi 12. Jadi, sekitra 2,1 lebih. Hilir ini yang mencolok dari 1,8 menjadi 5,2 miliar dolar AS," ujar Tutuka di Kementerian ESDM, Senin (18/1).

Tutuka menjelaskan, di sektor hilir memang akan ada peningkatan cukup tajam di tahun ini. Sebab, ujar dia, Pertamina sudah mulai meningkatkan produktivitas pembangunan kilang di tahun ini.

"Dari hilir ini, sebagain besar untuk GRR Tuban dan revamping di beberapa pengilangan yang kerja saat ini untuk meningkatkan kapasitas," ujar Tutuka.

Sedangkan di sisi hulu, Tutuka menjelaskan, dari target investasi tersebut 66 persen akan diserap untuk pengembangan lapangan migas dan juga pemeliharaan. 

"Kemudian, tahun ini juga eksplorasi belum begitu menambah, masih sekitar 6 persen. Dengan adanya promosi di tahun ini 2022 bisa besar untuk eksplorasi," ujar Tutuka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement