Ahad 27 Dec 2020 12:56 WIB

Sepuluh Pendaki Gunung Tewas dalam Badai Salju di Iran

Tujuh awak kapal juga hilang setelah badai menerpa Teluk Iran.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Bendera Iran. Media pemerintah Iran melaporkan sekitar 10 pendaki tewas dan beberapa lainnya masih hilang di pegunungan sebelah utara ibu kota Teheran usai badai salju
Foto: Tehran Times
Bendera Iran. Media pemerintah Iran melaporkan sekitar 10 pendaki tewas dan beberapa lainnya masih hilang di pegunungan sebelah utara ibu kota Teheran usai badai salju

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Media pemerintah Iran melaporkan sekitar 10 pendaki tewas dan beberapa lainnya masih hilang di pegunungan sebelah utara ibu kota Teheran usai badai salju menghantam daerah tersebut. Tujuh awak kapal juga hilang setelah badai menerpa Teluk Iran.

Badai salju dan angin kencang melewati sejumlah wilayah Iran beberapa hari terakhir ini. Bencana alam itu menutup jalan dan mengganggu transportasi.

Baca Juga

Pada Ahad (27/12), stasiun televisi pemerintah Iran melaporkan beberapa pendaki belum ditemukan sejak Jumat (25/12) lalu ketika dilaporkan dua pendaki meninggal dunia. Sementara, jumlah orang hilang bertambah setelah keluarga menghubungi pihak berwenang.

Stasiun televisi IRIB mengutip kepala operasi darurat Palang Merah Iran, Mehdi Valipour. Ia mengatakan sembilan orang meninggal dunia di gunung dan satu orang meninggal di rumah sakit usai diselamatkan.

Valipour menambahkan masih ada tujuh pendaki yang belum ditemukan di tiga jalur pendakian populer. Teheran terletak di kaki gunung Alborz yang memiliki sejumlah resor ski.

Di tempat yang terpisah, kantor berita ISNA melaporkan pihak berwenang maritim Iran mengatakan tujuh awak kapal Iran hilang setelah kapal yang mereka tumpangi terbalik pada Jumat lalu (25/12).

"Kami mencoba mencari yang hilang dengan mengerahkan semua peralatan dan pasukan kami dan memberitahu kapal yang lewat dan kapal angkatan laut dan pusat penyelamatan Oman, Uni Emirat Arab dan Pakistan," kata wakil kepala lembaga maritim regional Iran, Esmail Makkizadeh seperti dikutip ISNA. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement