Senin 19 Oct 2020 19:25 WIB

Wenger Sebut Mourinho Seperti Anak TK

Wenger tak memasukkan nama Mourinho di buku otobiografinya.

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Jose Mourinho (kanan) saat berargumen dengan Arsene Wenger.
Foto: EPA/ANDY RAIN
Jose Mourinho (kanan) saat berargumen dengan Arsene Wenger.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Mantan pelatih legendaris Arsenal, Arsene Wenger buka suara soal persaingannya dengan pelatih eksentrik asal Portugal, Jose Mourinho selama keduanya berada di ajang kompetisi Liga Primer Inggris beberapa tahun lalu.

Sebagaimana diketahui Wenger baru saja meluncurkan otobiografinya, yang menceritakan perjalanan panjang sang manajer the Gunners, dengan judul yang kental beraroma London Merah 'My Life in Red and White'.

Namun, dalam puluhan lembar di dalam bukunya Wenger sama sekali tak memasukan nama Jose Mourinho. Padahal kedua pelatih memiliki rivalitas sengit saat Mourinho masih berada di Chelsea, pun Manchester United.

Menanggapi hadirnya otobiografi sang Profesor, Mourinho pun mengeluarkan pernyataan 'liar', dengan mengeklaim Wenger enggan memasukan namanya ke dalam buku tersebut lantaran tak pernah menang darinya.

"Komentarnya sama sekali tak mengganggu saya. Ini jelas provokasi," kata Wenger saat ditanya surat kabar Prancis Canal+ dikutip Sky Sport, Senin (19/10).

Wenger, yang meninggalkan Arsenal pada 2018, dan ditunjuk sebagai kepala pengembangan sepak bola global FIFA tahun lalu, memilih untuk irit bicara soal pernyataan Mourinho. Ia bahkan menyebut membalas komentar Mou sangatlah membuang waktu.

"Saya merasa seperti berada di taman kanak-kanak ketika bersama dirinya. Tapi itu bagian dari kepribadiannya," sambung pria berusia 71 tahun.

Untuk diketahui, persaingan Wenger dengan pelatih asal Portugal menemui titik didih pada 2014 ketika mereka secara fisik bentrok di pinggir lapangan dalam pertandingan Liga Primer Inggris di Stadion Stamford Bridge.

Wenger membutuhkan 14 pertemuan untuk mengakhiri rekor negatif saat berhadapan dengan Mourinho, yang pernah menyebut eks pelatih AS Monaco itu sebagai sosok pelatih spesialis kegagalan, merujuk pada dua kemenangan dalam 19 pertemuan.

"Kami mengalahkannya dua kali. Kami menang, dan ada banyak hasil imbang. Bukan Anda yang menang, Anda hanya berpartisipasi dalam kemenangan. Kami yang menang. Manajer ada di sana untuk mendapatkan hasil maksimal dari tim," kata Wenger.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement