Selasa 06 Oct 2020 14:12 WIB

Pompeo Yakin Suga akan Perkuat Hubungan Jepang-AS

Pompeo memuji PM Suga sebagai sosok yang berjuang untuk kebaikan.

PM Jepang Yoshihide Suga (kanan) dan Menlu AS Mike Pompeo (kiri).
Foto: AP/Charly Triballeau/Pool AFP
PM Jepang Yoshihide Suga (kanan) dan Menlu AS Mike Pompeo (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo, Selasa (6/10), meyakini bahwa PM Jepang terpilih Yoshihide Suga akan bekerja untuk memperkuat hubungan antara Washington dan Tokyo. Ia juga memuji PM Suga sebagai sosok yang berjuang untuk kebaikan.

Berbicara pada awal pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Jepang Toshimitsu Motegi di Tokyo, Pompeo mengaku setuju dengan Suga bahwa Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka adalah pondasi perdamaian dan stabilitas regional.

Baca Juga

"Perdana Menteri Suga adalah seseorang yang berjuang untuk kebaikan," kata Pompeo.

"Amerika Serikat memiliki banyak alasan untuk percaya bahwa dia akan memperkuat aliansi abadi kami dalam peran barunya," katanya.

Pompeo berada di Jepang untuk pertemuan kelompok menteri luar negeri Quad - Amerika Serikat, Jepang, Australia dan India - dan dijadwalkan bertemu Suga nanti. Pemimpin Jepang menghadapi tugas yang rumit untuk menyeimbangkan kebutuhan untuk mempertahankan hubungan kerja dengan tetangga Jepang yang lebih besar, China, dan tuntutan AS untuk sikap yang lebih keras.

Kunjungan Pompeo ke Jepang yang pertama ke Asia Timur sejak Juli 2019, terjadi pada saat hubungan antara Amerika Serikat dan saingan strategis China berada pada kondisi terburuk dalam beberapa dekade. Washington berupaya untuk memperkuat dukungan di antara sekutu Asia melawan Beijing.

Perjalanan Pompeo telah dipersingkat menjadi hanya satu hari penuh di Jepang setelah kunjungan ke Korea Selatan. Sementara kunjungan ke Mongolia dibatalkan ketika Presiden Donald Trump dinyatakan positif terkena virus Corona dan dirawat di rumah sakit.

Washington dan Beijing, dua ekonomi teratas dunia, berselisih tentang berbagai masalah mulai dari penanganan virus Corona oleh Beijing hingga penerapan undang-undang keamanan baru di Hong Kong dan ambisi di Laut China Selatan.

Sebagian besar sekutu Asia senang dengan ketangguhan Washington terhadap saingan regional mereka, China, tetapi tidak begitu bersemangat menyambut retorika Trump dan Pompeo yang sangat keras baru-baru ini.

sumber : Reuters/antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement