Senin 07 Sep 2020 18:53 WIB

Dengan atau Tanpa COVID-19, Olimpiade Tokyo Dipastikan Berlangsung Tahun 2021

Wakil Presiden IOC John Coates mengatakan Olimpiade Tokyo tetap diadakan pada 2021.

Rep: deutsche welle/ Red: deutsche welle
AFP/C. Triballeau
AFP/C. Triballeau

Sejarah mencatat, Olimpiade Tokyo 1940 pernah batal diselenggarakan oleh Jepang akibat perang dunia. Namun Wakil Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) John Coates bersikukuh bahwa acara olahraga empat tahunan itu akan dimulai pada tanggal yang sudah mereka revisi sebelumnya.

"Olimpiade akan berlangsung dengan atau tanpa COVID-19. Olimpiade akan dimulai pada 23 Juli tahun depan," kata Coates, yang mengepalai Komisi Koordinasi Komite Olimpiade Internasional untuk Olimpiade Tokyo.

"Pertandingan itu akan menjadi, temanya, Pertandingan Rekonstruksi setelah kehancuran akibat tsunami," tambahnya, mengacu pada bencana gempa bumi dan tsunami di timur laut Jepang pada tahun 2011.

"Perhelatan ini akan menjadi pertandingan yang menaklukkan COVID, cahaya di ujung terowongan."

Olimpiade 2020 ditunda karena pandemi COVID-19. Namun, keputusan telah dibuat untuk memastikan Olimpiade Tokyo akan terlaksana pada 23 Juli 2021.

Spekulasi berkembang tentang apakah Olimpiade layak diselenggarakan atau tidak, dilihat dari sebagian besar perbatasan Jepang yang masih ditutup untuk kunjungan warga asing dan ketersediaan vaksin yang masih akan didapatkan beberapa bulan atau tahun lagi.

Pejabat Jepang telah menjelaskan bahwa mereka tidak akan menunda Olimpiade untuk kedua kalinya setelah 2021.

Sebuah jajak pendapat baru-baru ini menemukan hanya satu dari empat orang di Jepang yang menginginkan Olimpiade diadakan tahun depan. Sisanya, sebagian besar mendukung penundaan atau pembatalan.

Coates mengatakan pemerintah Jepang "sama sekali tidak melepaskan tongkat estafetnya" menyusul penundaan. Meskipun "tugas monumental" telah mereka lakukan dengan menunda Olimpiade 2020 setahun kemudian.

"Sebelum pandemi, (Presiden IOC) Thomas Bach mengatakan ini adalah pertandingan dengan persiapan terbaik yang pernah kami lihat, arena hampir semua selesai, sekarang sudah selesai, areanya luar biasa, semua pengaturan transportasi, semuanya baik-baik saja," tambahnya.

"Sekarang setelah ditunda satu tahun, penundaan itu memberikan tugas yang sangat besar dalam hal mengamankan kembali semua tempat ... seperti 43 hotel yang harus kami keluarkan dari kontrak itu dan bernegosiasi ulang selama setahun kemudian. Sponsor harus diperpanjang setahun, berikut hak siar," papar Coates.

Dengan sebagian besar pekerjaan yang sedang berlangsung, atau diselesaikan, satuan tugas telah dibentuk untuk melihat skenario yang berbeda pada tahun 2021, dari bagaimana kontrol perbatasan akan memengaruhi pergerakan atlet dan tim, hingga apakah penggemar dapat menyaksikan pertandingan secara langsung.

Kelompok yang terdiri dari pejabat Jepang dan IOC itu bertemu untuk pertama kalinya minggu lalu.

"Tugas mereka sekarang adalah melihat semua persiapan berbeda yang akan diperlukan agar Olimpiade bisa berlangsung," kata Coates, yang merupakan presiden lama Komite Olimpiade Australia.

“Beberapa negara akan mengendalikannya (COVID-19), beberapa tidak. Kami akan kedatangan atlet yang datang dari berbagai negara, di mana beberapa negara itu mampu menangani pandemi dan sebagian lainnya yang tidak mampu mengatasinya. Ada 206 tim ... jadi ada tugas besar yang harus dilakukan pemerintah Jepang," jelas Coates.

ha/pkp (AFP)

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan deutsche welle. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab deutsche welle.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement