Selasa 04 Aug 2020 07:34 WIB

Anwar Abbas: Indonesia Harus Bersiap Menghadapi Resesi

Pemerintah harus mengalokasikan dana dan anggaran untuk menggerakkan ekonomi rakyat.

Rep: Muhyiddin/ Red: Agus Yulianto
Sekjen MUI Anwar Abbas.
Foto: darmawan / republika
Sekjen MUI Anwar Abbas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Anwar Abbas mengatakan, hampir bisa dipastikan Indonesia akan mengalami resesi. Pasalnya, ekonomi Indonesia sudah cukup jauh terintegrasi dengan ekonomi global.

Menurut dia, dengan adanya beberapa negara mitra yang sudah mengalami resesi, negeri ini tentu sebentar lagi akan mengalami hal serupa. "Oleh karena itu yang penting sekarang kita lakukan adalah bagaimana kita bisa mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya agar resesi tersebut tidak terlalu keras memukul ekonomi rakyat banyak,” ujarnya.

Dia yakin, hal itu bisa dilakukan karena selama ini ekonomi Indonesia tidak terlalu tergantung kepada ekspor, melainkan masih banyak digerakkan oleh tingkat konsumsi masyarakat. Untuk itu, kata dia, yang perlu diperhatikan dan dijaga kedepannya adalah bagaimana caranya supaya tingkat konsumsi masyarakat masih tetap bisa tinggi, terutama untuk barang-barang primer dan sekunder.

photo
Perjuangan menghadapi resesi ekonomi dan PHK (ilustrasi) - (republika)

“Untuk itu perhatian bagi pemerintah mempertahankan dan meningkatkan daya beli rakyat, harus menjadi sesuatu yang penting. Karena dengan itulah roda kehidupan ekonomi berupa supply and demand tetap bisa hidup dan menggeliat,” ucap Anwar kepada Republika.co.id melalui keterangan tertulis, Senin (3/8).

Dia pun menjelaskan, beberapa hal penting yang perlu dipikirkan dan dilakukan dalam situasi sekarang ini. Sehingga, ekonomi rakyat dan bangsa ini tidak terlalu terpukul ketika krisis dan resesi tersebut terjadi.

Pertama, kata dia, kebijakan-kebijakan pemerintah yang menyangkut bantuan langsung tunai untuk beberapa bulan atau satu tahun ke depan tampaknya masih perlu diteruskan dan dipertahankan, sehingga ekonomi rakyat di lapis bawah tetap terus bisa hidup dan tumbuh serta berkembang. “Tanpa itu, maka tentu akan sulit,” kata Sekjen MUI Pusat ini.

Kedua, menurut dia, pemerintah harus bisa mengalokasikan dana dan anggarannya untuk menggerakkan ekonomi rakyat dengan membeli barang-barang dan jasa dari UMKM. Menurut dia, pemerintah harus bisa mengurangi permintaan terhadap barang-barang impor.

“Ketiga, kita harus bisa menjadikan momentum krisis ekonomi sekarang ini untuk bisa bangkit dan mendorong masyarakat agar benar-benar mencintai produk bangsanya sendiri dan itu harus dicontohkan oleh pemerintah dengan sebaik-baiknya,” ujarnya.

Keempat, pemerintah harus memberikan fasilitas kepada UMKM untuk memajukan dan mengembangkan usahanya lewat pemberian kemudahan dalam bidang  permodalan, sumberdaya dan pemasaran.

Kelima, pemerintah harus mengusahakan agar kegiatan produksi masyarakat bisa  berjalan dengan lancar. Karena itu, menurut dia, manajemen dan efektifitas serta efisiensi kerja masyarakat harus bisa terbangun dengan baik agar biaya yang dikeluarkan bisa mereka tekan serendah-rendahnya, sehingga mereka bisa mendapatkan profit yang pantas. Hal ini diharapkan akan bisa meningkatkan daya belinya.

Keenam, lanjutnya, penduduk Indonesia masih banyak yang tinggal di desa. Oleh karena itu, pemerintah harus bisa membuat kebijakan yang tidak hanya berpihak kepada masyarakat kota tapi juga kepada masyarakat desa.

“Untuk itu perlu dilakukan reformasi sosio ekonomi di pedesaan yang akan dapat membantu menaikkan pendapatan rill mereka,” tandasnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement