Jumat 22 May 2020 05:49 WIB

Lawan Corona dengan Push Up, Presiden Brasil Puji Dirinya

Lawan Corona dengan Push Up, Presiden Brasil Puji Dirinya

Rep: deutsche welle/ Red: deutsche welle
Lawan Corona dengan Push Up, Presiden Brasil Puji Dirinya
Lawan Corona dengan Push Up, Presiden Brasil Puji Dirinya

Presiden Brasil Jair Bolsonaro menyambut ratusan pendukungnya dan bergabung dengan sejumlah orang yang melakukan push-ups di depan kantor kepresidenan pada akhir pekan. Bolsonaro memang sering mengatakan, dia tidak akan tertular Covid-19 karena kondisinya sehat dan setiap hari melakukan push ups.

Pendukung Bolsonaro beberapa hari terakhir menggalang demonstrasi di sejumlah kota di Brasil, menentang kebijakan pembatasan sosial yang diterapkan Kementerian Kesehatan.

"Kami berharap segera terbebas dari masalah ini, demi kebaikan kita semua," kata presiden Jair Bolsonaro di hadapan para pendukungnya di ibukota Brasilia. "Brasil akan muncul lagi lebih kuat,'' serunya. Para pendukung berkumpul setiap hari di kediaman presiden untuk menyatakan dukungan.

Menteri Kesehatan Brasil Nelson Teich hari Jumat lalu (15/5) mengundurkan diri dari jabatannya, sehari setelah Jair Bolsonaro mengatakan kepada para pemimpin bisnis bahwa dia akan melonggarkan aturan pembatasan sosial dan mengijinkan penggunaan chloroquine untuk mengobati orang yang terinfeksi virus.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Nelson Teich justru memperingatkan bahwa chloroquine masih diselimuti "ketidakpastian'' karena efek sampingnya berbahaya. Nelson Teich baru menjabat sebagai Menteri Kesehatan kurang dari sebulan, setelah pendahulunya juga mengundurkan diri karena tidak setuju dengan kebijakan Bolsonaro menghadapi pandemi Covid-19.

Brasil, kini menjadi kawasan terparah penyebaran virus corona di Amerika Selatan. Tercatat lebih 255 ribu kasus positif corona dan lebih 18.800 meninggal akibat Covid-19 di Brasil. Dalam beberapa hari terakhir, setiap harinya lebih 800 orang meninggal karena COVID-19.

India catat lebih 4000 infeksi baru setiap hari

Brasil kini menjadi negara ketiga dengan jumlah infeksi Covid-19 tertinggi di dunia, setelah AS dan Rusia, demikian menurut data Johns Hopkins University.

Di AS, Presiden Donald Trump mengatakan dia telah menggunakan chloroquin untuk melindungi dirinya terhadap virus corona, meskipun pemerintahnya sendiri telah memperingatkan bahwa obat itu hanya boleh diberikan di rumah sakit atau tempat penelitian, karena efek samping yang berpotensi fatal.

Harapan baru muncul setelah perusahaan bioteknologi AS Moderna Inc. hari Senin (18/5) mengumumkan bahwa uji klinis Fase 1 vaksinnya berhasil baik. Harga saham Moderna Inc. Di pasar bursa langsung melejit naik 20 persen setelah pengumuman itu.

Di India, dengan populasi 1,3 miliar, jumlah kasus infeksi telah melampaui 100.000. India sekarang menempati peringkat 10 infeksi corona tertinggi dunia, di belakang Iran yang berada di peringkat 9.

India mencatat lebih 4.000 kasus baru setiap hari, dengan kontributor utama dari kalangan tenaga kerja migran di negara itu. Lebih dari 3100 orang telah meninggal karena Covid-19, kata Kementerian Kesehatan India. hp/as (dpa, ap)

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan deutsche welle. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab deutsche welle.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement