Senin 27 Apr 2020 20:00 WIB

Suami Rachel Vennya Akui Idap Generalized Anxiety Disorder

Suami Rachel Vennya Akui Idap Generalized Anxiety Disorder

Rep: viva.co.id/ Red: viva.co.id
Rachel Vennya dan suami: Suami Rachel Vennya Akui Idap Generalized Anxiety Disorder
Rachel Vennya dan suami: Suami Rachel Vennya Akui Idap Generalized Anxiety Disorder

VIVA – Selebgram Rachel Venya baru-baru ini mengaku sang suami, Niko Al Hakim, didiagnosis mengalami Generalized Anxiety Disorder (GAD). Rachel sendiri diketahui mengidap Bipolar Disorder.

Pasangan yang sempat viral karena pernikahan mewahnya ini mengaku lewat akun Instagramnya. Bahkan penyakit tersebut sudah lama diidap dan mereka harus sama-sama berjuang.

"Untuk pertama kalinya aku & Niko akan membahas hal yg udh kita lalui sejak bertahun2, mgkn pada tau juga kalo aku sempat bikin instalasi Raven Is Odd yg konsepnya ttg kesehatan mental, yaa krn aku di diagnosis Bipolar Disorder & Niko di diagnosis Generelized Anxiety Disorder (psikosomatis), kami akan bercerita apa yg kami rasakan dan gmn cara kami berusaha menerima& berteman dgn BP & GAD," tulisnya di Instagram hari Kamis, 23 April 2020.

Bukan hal mudah bagi mereka yang sama-sama mengidap penyakit mental. Lewat YouTube channel milik pasangan ini, keduanya mengaku mencoba saling mengerti satu sama lain.

Niko lebih dahulu menjelaskan bahwa dia didiagnosis GAD (Generalized Anxiety Disorder) dua tahun belakangan ini. Dia sering mengalami sesak napas dan dilanda kecemasan.

"Terus gue lihat public figure bicara soal yang kayak gue alamin, gue chat dia sharing segala macam. Akhirnya nyaranin ke psikolog atau psikiater gitu, terus gue cerita ternyata memang benar didiagnosis GAD, Generalized Anxiety Disorder. Jadi gue suka merasakan kecemasan," ujarnya dalam video itu.

Niko diberi obat sehingga bisa meredakan kecemasannya. "Gue dikasih obat buat anti kecemasan. Gue sekarang seperti menjalani kehidupan normal kembali," lanjut dia.

Lalu giliran Rachel Vennya yang blak-blakan mengaku didiagnosis bipolar.

"Kalau gue jadi dari kecil gue emosional. Gue kalau lagi marah, gue jalan keluar rumah sampai kaki gue sakit. Gue jalan sambil nangis kayak orang gila. Gue dulu tuh kalau kayak hidup nggak sesuai apa yang kita mau, itu suka jedot-jedotin kepala ke tembok," tutur wanita berhijab itu.

Rachel bahkan mengaku sempat mencoba bunuh diri. Dari situ, ia dibawa ke rumah sakit jiwa. Saat itu masih tahun 2013 dan nekat mau menenggak minuman berbahaya.

"Sampai akhirnya pada 2013 gue nggak nerima sesuatu yang gue terima dan gue mencoba bunuh diri dengan minum sesuatu biar gue mati saja. Tapi habis itu aku telepon mama aku, aku minta maaf segala macam. Dan aku dibawa ke rumah sakit jiwa. Pas dibawa ke rumah sakit jiwa aku didiagnosis bipolar disorder," katanya.

"Keluarga aku ngiranya aku kesetanan sampai diazanin 5 kali. Jadi setiap ada azan aku diazanin," ujarnya.

Waktu terus berlalu sampai mereka sama-sama bertemu dan menjalin hubungan. Keduanya bersyukur bisa menjalani kehidupan normal saat ini.

"Akhirnya gue ketemu Niko gue bilang gue punya bipolar. Niko dari dulu pasif, tapi guenya agresif, tapi itu yang bikin kita sejalan. Pas Niko GAD, gue berusaha memperbaiki diri. Kita berdua sama-sama berobat ke psikiater dan psikiaternya kaget pasangan ini," ungkap Rachel.

 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan viva.co.id. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab viva.co.id.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement