Jumat 24 Apr 2020 19:09 WIB

Bank Jatim Catatkan Pertumbuhan Kredit Tertinggi

Laba bersih Bank Jatim mencapai Rp 1,38 triliun, atau tumbuh 9,22 persen (yoy).

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Friska Yolandha
Bank Jatim
Foto: Bank Jatim
Bank Jatim

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Buku 2019 (RUPST TB 2019), di Ruang Bromo Kantor Pusat Bank Jatim, Surabaya, Jumat (24/4). Pada rapat tersebut dipaparkan, kinerja keuangan Bank Jatim Tahun Buku 2019, yang tumbuh bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya (yoy).

Pejabat Pengganti Sementara (Pgs) Direktur Utama Bank Jatim, Ferdian Timur Satyagraha menjabarkan, berdasarkan kinerja Desember 2019, aset Bank Jatim tercatat Rp 76,72 triliun, atau tumbuh 22,37 persen (yoy). Begitu pun laba bersih Bank Jatim yang tercatat mencapai Rp 1,38 triliun, atau tumbuh 9,22 persen (yoy).

"Selama Tahun Buku 2019, Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Jayim juga mencatatkan pertumbuhan. Pertumbuhannya mencapau 18,91 persen (yoy) yaitu sebesar Rp 60,55 triliun," ujar Ferdian melalui siaran persnya, Jumat (24/4).

Pertumbuhan dana pihak ketiga yang signifikan tersebut, lanjut Ferdian, menunjukkan kepercayaan masyarakat kepada Bank Jatim meningkat. Pertumbuhan DPK tersebut didominasi oleh pertumbuhan giro 23,54 persen, atau tercatat Rp 23,83 triliun.

"Kemudian, diikuti pertumbuhan tabungan sebesar 16,28 persen atau tercatat Rp 22,22 triliun, dan pertumbuhan deposito sebesar 15,81 persen atau tercatat Rp 14,50 triliun," ujar Ferdian.

Dari komposisi tersebut, Fedian melanjutkan, terlihat kemampuan Bank Jatim dalam menghimpun dana murah cukup baik.  Selain itu pencapaian DPK  tersebut diperkuat dengan CASA rasio Bank Jatim sebesar 76,06 persen. Dimaba selama lebih dari 15 tahun, CASA rasio bankjatim berada di atas 65 persen.

Dari sisi pembiayaan, lanjut Ferdian, Bank Jatim mampu mencatatkan pertumbuhan kredit tertinggi dalam beberapa tahun terakhir. Yaitu 13,16 persen (yoy) atau sebesar Rp 38,35 triliun. Pertumbuhan kredit tersebut diikuti dengan penurunan rasio Non Performing Loan (NPL) secara signifikan yaitu sebesar 2,77 persen.

Hal ini, kata Ferdian, menunjukkan kualitas kredit Bank Jatim dari tahun ke tahun semakin meningkat. Kredit di sektor konsumsi menjadi penyumbang tertinggi yaitu sebesar Rp 23,10 triliun atau tumbuh 7,12 persem (yoy). Sedangkan pertumbuhan paling tinggi didapat dari sektor komersial sebesar 27,11 persen atau tercatat Rp. 9,23 triliun.

"Pertumbuhan yang tinggi tersebut didongkrak dari pertumbuhan kredit sindikasi yang signifikan sebesar 118,98 persen," kata Ferdian.

Ferdian menambahkan, komposisi rasio keuangan Bank Jatim periode Desember 2019 antara lain Return on Equity (ROE) sebesar 18,00 persen, Net Interest Margin (NIM) sebesar 6,11 persen, dan Return On Asset (ROA) 2,73 persen. Sedangkan Biaya Operasional dibanding Pendapatan Operasional (BOPO) masih tetap terjaga di angka 71,40 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement