Ahad 19 Apr 2020 14:54 WIB

Angin dan Perkawinan Tanaman dalam Dokumentasi Alquran

Alquran menyebutkan fungsi angin dalam perkawinan tumbuhan.

Alquran menyebutkan fungsi angin dalam perkawinan tumbuhan.  Angin kencang. Ilustrasi
Alquran menyebutkan fungsi angin dalam perkawinan tumbuhan. Angin kencang. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,* Oleh Prof Nasaruddin Umar, Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta

Dalam ilmu tumbuh-tumbuhan, penyerbukan merupakan hal yang amat penting. Penyerbukan menyebabkan pembiakan tumbuh-tumbuhan. 

Baca Juga

Penyerbukan itu sendiri adalah suatu proses sampainya serbuk sari pada tempat tujuan. Jenis-jenis penyerbukan dikenal ada tiga macam, yaitu: 1) penyerbukan sendiri, yaitu serbuk sari jatuh ke kepala putik bunga itu sendiri, 2) penyerbukan tetangga, yaitu serbuk sari jatuh ke kepala putik bunga lain, tetapi masih dalam satu pohon. 

Sementera itu jenis 3) penyerbukan silang, yaitu serbuk sari jatuh ke kepala putik bunga dari pohon lain, tetapi masih satu jenis tumbuhan, dan 4) penyerbukan bastar, yaitu serbuk sari jatuh ke kepala putik bunga dari pohon lain yang sejenis, tetapi berbeda varietasnya.

Penyerbukan sesungguhnya tidak lain adalah reproduksi generatif berupa terwujudnya individu baru yang didahului dengan peleburan dua sel gamet. Karena itu, penyerbukan biasa juga disebut rangkaian proses dari peristiwa perkawinan atau pembuahan.

Seperti kita ketahui, tumbuh-tumbuhan sama saja dengan hewan dan manusia, ada jantan ada betina yang membutuhkan perkawinan dan selanjutnya terjadi pembuahan. Kedua "jenis kelamin" tumbuh-tumbuhan itu memiliki ciri khas dan fungsinya masingmasing. Satu sama lainnya saling membutuhkan.

Pembuahan atau fertilisasi pada tumbuhan berbiji akan terjadi manakala didahului proses penyerbukan. Di sinilah angin memegang peran penting di dalam proses penyerbukan tersebut karena hujan menjadi media atau perantara. Meskipun peristiwa atau benda lain bisa juga menjadi media penyerbukan untuk spesies tumbuhan tertentu, seperti hewan dan serangga, air, usaha manusia, dan angin.

Penyerbukan melalui angin biasanya terjadi pada jenis tumbuhan yang memiliki bunga yang beserbuk sari banyak, kecil, dan ringan, tangkai sari yang panjang, kepala putik bunga terentang keluar, dan bentuk mahkota bunga kecil atau yang tidak memiliki mahkota. 

Fungsi angin dalam tumbuhan jenis ini untuk menerbangkan serbuk kemudian berpindah ke putik bunga lain. Contoh penyerbukan seperti ini pada tanaman jagung dan padi.

Fungsi angin dalam konsep penyerbukan dijelaskan di dalam ayat: "Dan, Kami telah meniupkan angin (al-riyah) untuk mengawinkan (tumbuh-tumbuhan) dan Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah kamu yang menyimpannya". (QS al-Hijr [15]: 22).

Demikian pula, dalam ayat lain: "Dan, berilah perumpamaan kepada mereka (manusia), kehidupan dunia adalah sebagai air hujan yang Kami turunkan dari langit, menjadi subur karenanya tumbuh-tumbuhan di muka bumi, kemudian tumbuhtumbuhan itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin (al-riyah). Dan, adalah Allah Mahakuasa atas segala sesuatu". (QS al-Kahfi [18]: 45).

Menarik untuk dikaji bahwa angin yang memberi manfaat besar untuk kehidupan manusia sebagaimana dicontohkan di atas semuanya menggunakan bentuk jamak (riyah). Sedangkan, angin dalam bentuk mufrad (rih) umumnya menjadi musuh kemanusiaan. Angin yang mendatangkan musibah seperti angin topan yang memorakporandakan bangunan dan pepohonan semuanya menggunakan angin dalam bentuk mufrad (rih)

Sedangkan, angin yang membawa berkah semuanya menggunakan bentuk jamak (riyah). Pemahaman yang lebih mendalam terhadap Alquran memang diperlukan kemampuan bahasa Arab karena ada sejumlah kata tidak bisa dipahami lebih mendalam melalui terjemahan bahasa Indonesia.      

 

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement