Ahad 19 Apr 2020 07:02 WIB

KM Kelud Dikarantina, Kru Kapal Terapkan Pola Hidup Sehat

Para kru kapal tetap melakukan aktivitas beribadah seperti biasa.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Muhammad Fakhruddin
Ilustrasi Karantina
Foto: MgIT03
Ilustrasi Karantina

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Saat ini Kapal Motor (KM) Kelud sebagai salah satu kapal penumpang milik PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) (Persero) telah menjalani karantina dan portstay di Pelabuhan Belawan sejak Selasa (14/4). Kepala Kesekretariatan Perusahaan Pelni Yahya Kuncoro memastikan seluruh petugas kapal yang menjalani isolasi mandiri di atas kapal menjalankan pola hidup sehat dan bersih (PHSB) untuk mencegah penularan Covid-19. 

"Para kru kapal telah dianjurkan untuk melakukan aktivitas yang dapat meningkatkan sistem imun, seperti berolahraga serta menjaga pola makan," kata Yahya, Sabtu (19/4). 

Dia menjelaskan, jika imunitas para kru kapal terjaga maka diharap dapat meminimalisir resiko terpapar penyakit. Yahya memastikan management juga mengirimkan multivitamin untuk meningkatkan stamina tubuh. 

Yahya menambahkan, seluruh kru yang menjalani isolasi mandiri di atas kapal, selain mengatur pola istirahatnya juga melakukan berbagai aktivitas harian seperti biasa. "Semua saat ini dalam kondisi yang baik dan tidak ada perlakuan khusus. Para kru kapal tetap melakukan aktivitas beribadah seperti biasa, bersosialisasi satu sama lain dengan tetap menerapkan physical distancing, melakukan kegiatan olahraga, berjemur di pagi hari selama 10 sampai 15 menit," ungkap Yahya.

Menindaklanjuti informasi terkait petugas kapal KM Kelud, Yahya memastikan saat ini 40 kru kapal menjalani perawatan di RS Khusus Infeksi Covid-19 di Pulau Galang, Batam. Berdasarkan hasil tes yang dilakukan, sebanyak 28 kru kapal dinyatakan sebagai pasien dalam pengawasan (PDP), sembilan kru dinyatakan negatif Covid-19, sedangkan untuk tiga kru lainnya masih menunggu hasil pemeriksaan.

Selain itu, sebelum berlabuh pada Senin malam (13/4), pihak KKP Belawan juga melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap seluruh penumpang yang akan turun di Pelabuhan Belawan serta petugas kapal. "Berdasarkan hasil pemeriksaan diketahui sejumlah tiga orang petugas kapal kemudian dirujuk menuju RS Martha Friska, Medan," jelas Yahya. 

Selama kapal melakukan portstay, Yahya nemastikan terus melakukan koordinasi dengan Kementerian Perhubungan selaku regulator, terkait dengan penyesuaian trayek kapal untuk kondisi saat ini. Dia menegaskan Pelni juga telah menginstruksikan kepada seluruh cabang dan petugas kapal untuk dapat standby bila sewaktu-waktu kapal dioperasikan karena kapal-kapal kami juga melayani muatan logistik. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement