Selasa 24 Mar 2020 13:26 WIB

PDEI Desak Peralatan Medis di RS Rujukan Corona Dipenuhi

Pemeriksaan massal juga ditindaklanjuti dengan kelengkapan alat medis.

Tim medis mengevakuasi seorang pasien di dalam mobil ambulans menuju Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Kariadi saat simulasi penanganan wabah virus corona.
Foto: Antara/Aji Styawan
Tim medis mengevakuasi seorang pasien di dalam mobil ambulans menuju Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Kariadi saat simulasi penanganan wabah virus corona.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perhimpunan Dokter Emergency Indonesia (PDEI) mendesak pemerintah untuk segera memenuhi kebutuhan peralatan medis di rumah sakit-rumah sakit rujukan yang menangani kasus wabah COVID-19.

"Karena mereka juga membutuhkan tool kits (peralatan) untuk pemeriksaan itu," kata Ketua PDEI Mohammad Adib Khumaidi, Selasa (24/3).

Ia mengatakan sejumlah rumah sakit saat ini mengalami kelangkaan alat medis, terutama untuk menangani pasien yang terjangkit virus SARS-CoV-2, penyebab penyakit COVID-19.

Pemeriksaan massal juga, kata dia, harus ditindaklanjuti dengan kemampuan rumah sakit dan kelengkapan alat medis yang dibutuhkan karena tidak semua rumah sakit memilikinya. "Karena tidak semua rumah sakit itu punya," katanya.

Para tenaga medis, kata dia, saat ini sangat membutuhkan peralatan medis yang dibutuhkan untuk menangani wabah COVID-19 tersebut. Sehingga dengan pemenuhan alat-alat medis tersebut, mereka dapat terhindar dari kemungkinan penularaan saat bekerja menangani pasien.

Selain itu, ia juga mendorong dibukanya lebih banyak lagi pusat-pusat pelayanan kesehatan yang dapat melakukan tes PCR sehingga penetapan status pasien terkait kemungkinan terjangkit COVID-19 dapat lebih cepat diperoleh.

"Peralatan-peralatan untuk tes PCR ini tidak semua center pelayanan kesehatan punya. Nah, ini harus dibuka. Kalau memang awal kebijakannya hanya satu tempat Balitbangkes Kemenkes. Kalaupun ada rumah sakit, rumah sakit memeriksakan ke Balitbang," katanya.

"Kalau sekarang jika itu memang dibuka di tempat lain, itupun harus ditentukan oleh pemerintah di tempat-tempat mana saja," katanya lebih lanjut.

Dengan seperti itu, masyarakat dapat mengetahui rumah sakit atau pusat pemeriksaan mana yang sudah dilengkapi dengan alat pemeriksaan itu. Sehingga mereka dapat dengan mudah mengaksesnya.

"Jangan sampai rumah sakitnya tidak siap karena mereka tidak mendapakan tool kits untuk pemeriksaan itu," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement