Senin 23 Mar 2020 16:27 WIB

Iran: AS Harus Cabut Sanksi untuk Bantu Tangani Corona

Presiden Iran sebut tawaran bantuan AS adalah kebohongan terbesar dalam sejarah

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Christiyaningsih
Presiden Iran Hassan Rouhani sebut tawaran bantuan AS adalah kebohongan terbesar dalam sejarah. Ilustrasi.
Foto: Iranian Presidency Office via AP
Presiden Iran Hassan Rouhani sebut tawaran bantuan AS adalah kebohongan terbesar dalam sejarah. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan Amerika Serikat (AS) harus mencabut sanksinya jika ingin membantu Iran mengatasi wabah virus corona Covid-19. Namun dia tak berminat menerima bantuan kemanusiaan dari Washington.

"Jika mereka ingin membantu Iran, semua yang perlu dilakukan adalah mencabut sanksi. Maka kita bisa menangani wabah virus corona," kata Rouhani pada Senin (23/3).

Baca Juga

Dia menyebut AS telah memblokir ekspor minyak dan transaksi perbankan Iran. "Tawaran bantuan Anda adalah kebohongan terbesar dalam sejarah," ujarnya.

Sebelumnya pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei telah menolak tawaran AS untuk membantu negaranya mengatasi wabah Covid-19. Dia menyebut para pemimpin AS sebagai penipu dan pembohong.

"Beberapa kali orang Amerika menawarkan diri untuk membantu kita memerangi pandemi. Itu aneh karena kalian menghadapi kekurangan di AS. Anda (AS) juga dituduh membuat virus ini," kata Khamenei dalam pidatonya pada Ahad (22/3).

Khamenei mengaku tak mengetahui apakah tudingan bahwa AS sebagai pembuat virus corona tipe baru adalah informasi yang benar. "Tapi ketika ada tuduhan seperti itu, dapatkah orang bijak mempercayai Anda dan menerima tawaran bantuan Anda? Anda bisa memberikan obat-obatan ke Iran yang menyebarkan virus atau tetap secara peramanen," ujarnya.

Khamenei optimistis Iran dapat mengatasi wabah Covid-19 dengan usahanya sendiri. "Republik Islam (Iran) memiliki kemampuan mengatasi segala jenis krisis dan tantangan, termasuk wabah virus korona," ucapnya.

Dia pun mempertegas bahwa AS adalah musuh utama Iran. "Ia (AS) adalah musuh Iran yang paling jahat, para pemimpinnya adalah teroris, pembohong, dan penipu," kata Khamenei.

Iran merupakan negara Timur Tengah yang paling parah terdampak wabah Covid-19. Saat ini Teheran memiliki lebih dari 21 ribu kasus Covid-19 dengan total kematian melampaui 1.600 jiwa.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement