Rabu 19 Feb 2020 18:48 WIB

Megawati Persoalkan Proyek Revitalisasi Monas Anies

Megawati bertanya-tanya mengapa Anies ingin gelar Formula E di Monas?

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memberikan pengarahan pada acara penetapan pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah yang didukung dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020 di DPP PDI Perjuangan, Menteng, Jakarta, Rabu (19/2).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memberikan pengarahan pada acara penetapan pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah yang didukung dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020 di DPP PDI Perjuangan, Menteng, Jakarta, Rabu (19/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyindir proyek revitalisasi kawasan Monumen Nasional (Monas) yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Dia mengaku heran kenapa kawasan yang masuk dalam cagar budaya itu perlu direvitalisasi.

Menurut Mega, masuknya Monas dalam kawasan cagar budaya membuat lokasi tersebut sebetulnya tidak bisa diperuntukan bagi hal lain. Presiden RI kelima ini mengatakan, kalaupun ingin direvitalisasi maka memerlukan izin yang ketat dan tidak bisa sembarang diputuskan.

Baca Juga

"Monas itu di dalam keputusan peraturan itu adalah cagar budaya, artinya tidak boleh dipergunakan untuk apapun juga," kata Megawati Soekarnoputri di Jakarta, Rabu (19/2) di sela pengumunan pasangan calon kepala daerah untuk Pilkada 2020.

Dia lantas bercerita tentang proses untuk merenovasi kediamannya di jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat yang juga masuk dalam wilayah cagar budaya. Dia mengaku harus mendapatkan izin dari otoritas tertentu sebelum dapat merenovasi rumahnya tersebut.

"Karena apa? karena ada hal-hal yang tidak ada di dalam arsitektur rumah yang lain, nah ini kayak (Monas), heran deh, kenapa ya, aneh buat saya," katanya.

Megawati kemudian juga menyinggung rencana rute pelaksanaan Formula E yang sebelumnya ingin menggunakan lahan Monas. Putri presiden Soekarno ini berpendapat bahwa seharusnya rute perlintasan ajang balapan resmi itu tidak melintasi kawasan Monas yang merupakan wilayah cagar budaya

"Tapi kenyataannya begitu. Nah, gubernur DKI ini tahu apa tidak? Kenapa sih mau bikin formula E harus di situ? Kenapa sih gak di tempat lain? Peraturan itu ya peraturan. Nah, kalian itu juga mesti tahu jangan sampai melanggar peraturan," kata Megawati.

Dia mengatakan, keputusan semacam itu tak heran jika pada akhirnya tidak akan mengentaskan masalah banjir di Jakarta. Presiden wanita pertama Indonesia ini menegaskan bahwa wabah air tersebut muncul lantaran ulah dari manusia itu sendiri.

"Makanya apa, kenapa Banjir, karena ulah manusia itu sendiri. Nah. Seperti saya ngomong, DKI. Kenapa ya saya sampai mikir," katanya.

photo
Pohon-pohon baru tertanam di lokasi revitalisasi Plaza Selatan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Selasa (4/2).

Seperti diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkpan bahwa revitalisasi kawasan selatan Monas tetap dilanjutkan. Pernyataan Anies ini disampaikan usai dirinya menghadiri rapat bersama Komisi Pengarah Penataan Kawasan Medan Merdeka di Sekretariat Negara, Rabu (5/2)

Anies mengatakan, rapat tersebut menghasilkan empat kesimpulan. Kesimpulan pertama, penataan kawasan selatan Monas sejalan dengan Keputusan Presiden (Keppres) nomor 25 tahun 1995 tentang Pembangunan Kawasan Medan Merdeka Di Wilayah Daerah Khusus Ibu kota Jakarta. Keppres tersebut mengatur bahwa sisi selatan Monas dirancang sebagai areal terbuka.

Kesimpulan kedua, Komisi Pengarah menghargai upaya Pemprov DKI Jakarta untuk melakukan penghijauan di kawasan Monas. Sebagai kompensasi atas penataan kawasan selatan Monas ini, penghijauan akan dilakukan di kawasan yang saat ini menjadi lahan parkir, IRTI, dan Lenggang Jakarta.

Ketiga, lokasi yang saat ini dirancang sebagai lahan terbuka akan dibangun tambahan boks tanaman. Tak hanya itu, tambahan pohon rindang juga akan dilakukan.

Keempat, Gubernur DKI Jakarta diberi kewajiban untuk merampungkan gambar final rancangan revitalisasi Monas. Gambar final ini nantinya akan harus disepakati seluruh Komisi Pengarah yang diketuai Menteri Sekretaris Negara.

Rizkyan adiyudha

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement