Senin 27 Jan 2020 01:40 WIB

Terawan Cek Penerjemah Lion Air yang Masuk Ruang Isolasi RS

Menkes Terawan ke Manado kunjungi RS tempat penerjemah Lion Air dirawat.

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan, penerjemah turis Lion Air yang dirawat di ruang isolasi RS Kandou, Manado, Sulawesi Utara tidak menunjukkan tanda-tanda terinfeksi virus corona jenis baru.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan, penerjemah turis Lion Air yang dirawat di ruang isolasi RS Kandou, Manado, Sulawesi Utara tidak menunjukkan tanda-tanda terinfeksi virus corona jenis baru.

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengunjungi Rumah Sakit Kandou, Manado, Sulawesi Utara, setelah seorang penerjemah yang mendampingi turis maskapai Lion Air ditempatkan di ruang isolasi rumah sakit tersebut karena pilek setelah melakukan perjalanan ke China. Dinas kesehatan kemudian memastikan penerjemah tersebut sudah membaik, namun masih tetap diisolasi sambil menunggu hasil laboratorium.

"Selain untuk mengonfirmasikan apa yang terjadi, saya juga melihat kesiapan aparat Kementerian Kesehatan yang bekerja satu kali 24 jam," kata Terawan di Manado, Ahad.

Baca Juga

Jajaran Kemenkes, menurut Terawan, telah menjaga pintu-pintu masuk bandara dan pelabuhan untuk mengecek kondisi kesehatan turis menggunakan thermal scanner manual maupun infra merah. Pihaknya melakukan pengawasan secara terpadu bersama-sama dengan personel Kantor Kesehatan Pelabuhan.

"Saya cek kesiapan maupun peralatannya," ujarnya.

Selain siaga di pintu-pintu masuk lengkap dengan personel dan peralatan, Kemenkes juga memberikan imbauan apa yang harus dilakukan masyarakat terutama menyikapi kondisi seperti ini. Menurut Terawan, semua berlangsung sesuai dengan pedoman.

"Semua berjalan on the track. Hal itu dapat dibuktikan dengan kesadaran masyarakat yang luar biasa. Tadi saya lihat pasien yang diisolasi. Karena merasa tidak nyaman usai perjalanan dari China, dengan kesadaran sendiri dia langsung menghubungi rumah sakit," ujarnya.

Setelah diisolasi, menurut Terawan, kondisi pasien semakin membaik. Pasien disebut tidak tampak mengalami gejala pneumonia lantaran demamnya sudah turun dan tak sesak napas. Ia mengapresiasi kesadaran masyarakat untuk memeriksakan status kesehatan sudah tinggi.

"Semuanya oke, meski begitu prosedur tetap kita jalankan," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement