Kamis 09 Jan 2020 05:37 WIB

Man Jadda Wajada Olahraga

Teruslah optimistis bagi seluruh atlet Indonesia yang akan mengharumkan nama bangsa.

Tim Olimpiade Indonesia
Foto: Rosyid Nurul Hakim
Tim Olimpiade Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Fitriyanto, wartawan Republika (Instagram @fetruk_hi)

Di tahun bershio tikus logam ini ada sejumlah hajatan penting dari olahraga yang siap menanti.

Limpahan air hujan telah menyedot perhatian publik pada pembuka tahun ini. Terlepas dari kabar duka yang dialami saudara-saudara kita yang menjadi korban banjir, tentunya optimisme harus tetap ditanamkan untuk menatap 2020.

Di dunia olahraga, optimisme itu harus dipancangkan dalam-dalam. Di tahun bershio tikus logam ini ada sejumlah hajatan penting dari olahraga yang siap menanti. Paling utama adalah Olimpiade yang akan digelar pada 24 Juli hingga 9 Agustus mendatang di Tokyo, Jepang.

Olimpiade tentunya menjadi impian setiap atlet. Tak hanya sekadar tampil, tapi bisa dikalungkan medali dari pesta olahraga multievent empat tahunan terbesar di dunia akan menjadi rasa yang paripurna. Sempurna.

Bagi atlet Indonesia, sejumlah kabar baik sudah menyapa terkait dengan gelaran Olimpiade ini. Pemerintah telah berbangga karena ada enam atlet Merah Putih yang sudah mengamankan tiket tampil ke Tokyo lewat jalur kualifikasi. 

Ada Lalu Muhammad Zohri yang membikin kejutan dari cabang olahraga (cabor) atletik. Selanjutnya, ada Eko Yuli Irawan dan Windy Antika Asih dari angkat besi, Riau Ega Agatha dan Dinanda Choirunnisa (panahan), serta Vidya Rafika (menembak).

 

Di luar keenam atlet tersebut, Indonesia masih menaruh harapan pada 74 atlet dari berbagai cabang olahraga. Sebutlah seperti bulutangkis, renang, balap sepeda, dayung, panjat tebing serta beberapa cabor lainnya yang masih harus mengikuti berbagai kejuaraan prakualifikasi hingga April mendatang.

Tentunya, harapan kami melambung tinggi semoga saja akan semakin banyak atlet Merah Putih yang tampil di Tokyo. Itulah harapan terbesar kami sebagai penyokong dari pinggir lapangan. 

Selain menaruh harapan kepada atlet yang bakal berlaga, gelaran Olimpiade 2020 memiliki arti strategis bagi Indonesia. Pesta yang akan tersaji di Tokyo nanti menjadi langkah awal bagi Indonesia untuk meyakinkan para anggota komite pemilihan Olimpiade 2032 dalam menjatuhkan pilihannya pada negeri berpenduduk terbesar keempat dunia ini.

Ya, Indonesia telah resmi mengajukan diri menjadi calon tuan rumah Olimpiade 2032. Sukses penyelenggaraan dan prestasi di Asian Games 2018 telah menjadi bekal awal. Tentunya, kesuksesan pencalonan itu akan berjalan mulus jika prestasi atlet-atlet Indonesia serta kampanye efektif bisa dilakukan di Tokyo agar dalam proses penetapan pada 2024, Indonesia bisa terpilih menjadi tuan rumah. Sekali lagi, inilah optimisme yang berbalut harapan besar.

Selain Olimpiade, harapan juga disematkan untuk cabor bulutangkis. Sebagai olahraga terfavorit di negeri berpenduduk 269 juta jiwa ini, atlet-atlet bulutangkis Indonesia akan menghadapi sederet annual tournament bergengsi. Ada kejuraan beregu putra dan putri bernama Thomas dan Uber Cip pada 16-24 Mei mendatang di Denmark.

Berkaca dari perjalanan sepanjang tahun kemarin, harapan besar terletak pada kelompok beregu putra. Alasannya sederhana. Saat ini, dua ganda putra Indonesia menempati puncak tertinggi ranking dunia, yakni pasangan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon (peringkat satu) dan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan (peringkat dua). Untuk nomor tunggal, ada dua pemain yang menempati delapan besar dunia, Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting.

 

Sekali lagi, optimisme kembali lagi dihujamkan semoga saja Piala Thomas yang kali terakhir diraih Indonesia pada 2002 bisa benar-benar terwujud tahun ini. Bismillah!

Optimisme lainnya juga datang dari cabor bola basket. Tahun ini menjadi perjalanan penting untuk memastikan diri lolos ke putaran final turnamen basket regional, FIBA Asia 2021, melalui fase kualifikasi.

Turnamen di pentas Asia ini menjadi kunci jika Indonesia ingin tampil di kejuaraan dunia basket 2023 yang sudah diumumkan digelar di tiga negara — Indonesia, Filipina, dan Jepang. Rasanya, kegembiraan itu bakal terasa lengkap jika timnas bolabasket Indonesia bisa tampil di depan publiknya sendiri. Inilah optimisme yang akan harus kami pompa.

Optimisme lain yang tak boleh dipicingkan adalah penyelenggaraan balap mobil Formula E. Sebagaimana diketahui, Indonesia sudah mengumumkan kesiapannya menjadi tuan rumah bagi balapan mobil listrik yang akan digelar pada 6 Juni mendatang di kawasan Monas, Jakarta Pusat.

Walau Indonesia tak ada mengirimkan wakil, tentunya gelaran olahraga dengan kampanye Go Green ini tetap menyimpan nilai penting buat Indonesia. Kami percaya, inilah cara lain bagi Indonesia mem-branding diri sebagai negara yang aman, ramah dan juga layak dikunjungi oleh semua penduduk dunia.

Selain doa yang terpanjatkan, teruslah optimistis bagi seluruh atlet Indonesia yang akan mengharumkan nama bangsa di berbagai pesta olahraga besar di dunia. Sebagaimana pepatah Arab yang terkenal; Man Jadda Wajada yang berarti siapa yang sungguh-sunguh pasti akan bisa mendapatkannya. Ya, teruslah berlatih untuk mewujudkan optimisme 2020 sebagai tahun penuh prestasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement