Kamis 26 Dec 2019 12:25 WIB

AirNav: Gerhana Matahari Cincin tak Ganggu Penerbangan

Gerhana matahari cincin terjadi siang ini.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Nidia Zuraya
Foto gerhana matahari cincin tahun 2009 dari Planetarium Jakarta.
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Foto gerhana matahari cincin tahun 2009 dari Planetarium Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia Novie Riyanto mengatakan fenomena gerhana matahari cincin tidak menggangu sistem penerbangan pesawat. Novie menyampaikan sejauh ini operasional penerbangan pesawat masih berjalan lancar dan frekuensi penerbangan tidak terganggu dengan adanya gerhana matahari cincin.

"Kalau dari dari sisi ATC (Air Traffic Controller) tidak ada (pengaruh) karena kita tidak langsung kontak ke matahari," ujar Novia di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (26/12).

Baca Juga

Apabila terjadi gangguan, kata Novie, AirNav telah memiliki cadangan sistem yang membuat frekuensi penerbangan tetap berjalan normal. "Insyallah nggak ada masalah karena kalau ada gangguan frekuensi segala macam kita tuh semua dual atau ada back up dari radar, komunikasi, satelit GPS juga ada backup, satu gagal, satu masih bisa jalan," ucap Novie.

Prakiraan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan menjelang gerhana matahari cincin yang terjadi siang ini, cuaca di daerah dengan posisi pengamatan terbaik diperkirakan akan cerah berawan saat fenomena itu terjadi. Dua daerah di Indonesia dengan posisi pengamatan terbaik gerhana matahari cincin yakni di Siak, Riau dan Singkawang, Kalimantan Barat.

"Secara umum menjelang siang itu masih cerah berawan hingga berawan di wilayah Siak dan Singkawang. Potensi yang agak mendung di Kalimantan Utara tapi di Singkawang sendiri masih cerah berawan. Siak dan Tanjung Pinang sendiri potensinya masih cerah berawan," ujar prakirawan BMGK Tomi ketika dihubungi dari Jakarta pada Kamis (26/12).

Menurut pantauan cuaca di situs BMKG, Banda Aceh, di Aceh akan mengalami cerah berawan di siang hari sementara Medan di Sumatera Utara dan Pekanbaru di Riau akan mengalami hujan di beberapa daerahnya.

Sementara itu, BMKG memperkirakan langit di Batam di Kepulauan Riau akan tertutup awan pada siang hari. Di Pontianak, Kalimantan Barat diperkirakan langit akan cerah berawan sementara matahari akan tertutup awan di Tarakan di Kalimantan Utara, dan hujan akan mengguyur beberapa wilayah Balikpapan di Kalimantan Timur.

Di Jakarta, yang dapat melihat gerhana matahari parsial, pada siang hari tampaknya akan sedikit sulit mengamati fenomena gerhana matahari karena BMKG memperkirakan menjelang siang akan berawan dan setelahnya terjadi hujan ringan.

"Untuk hari ini di wilayah DKI Jakarta, diprakirakan cuacanya masih potensi hujan di siang hingga sore hari, dengan menjelang siang masih cerah berawan hingga berawan," tegas Tomi.

Sementara itu, di daerah-daerah lain yang dapat melihat gerhana matahari parsial atau sebagian seperti Padang di Sumatera Barat, Manado di Sulawesi Utara, dan Makassar di Sulawesi Selatan diperkirakan pada siang hari akan mengalami hujan lokal.

Gerhana matahari cincin adalah fenomena ketika bulan berada segaris dengan bumi dan matahari, serta bulan berada pada titik terjauh dengan bumi. Inilah yang menyebabkan piringan bulan akan terlihat lebih kecil daripada matahari dan tidak akan menutupi piringan matahari sepenuhnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement