REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengklarifikasi nata de coco yang dikabarkan mengandung plastik. Kepala BPOM, Penny K Lukito menjelaskan, benang serat tipis atau selulosa yang ada di dalam nata de coco disebut sebagai dietary fiber atau serat pangan.
Penny mengungkapkan, serat ini memang diperlukan dan penting untuk pencernaan. Lapisan yang banyak tersebut juga membuat nata de coco bisa memerangkap cairan.
"Jika ditekan, cairan tersebut akan keluar dan yang tertinggal adalah benang-benang serat yang menyerupai lembaran tipis. Lembaran tipis ini lah yang diisukan atau disebut-sebut seolah-olah lembaran plastik," kata Penny seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Senin (9/12).
Penny menambahkan, potongan nata de coco yang semula lembut kenyal bisa digigit putus, akan menjadi sangat liat, dan sangat sulit untuk disobek jika cairannya berkurang. Sebab, yang tertinggal adalah kumpulan benang-benang serat tipis.
Sementara itu, Penny menyebutkan ciri-ciri mutu nata de coco yang baik ditandai dengan warnanya yang putih bersih, transparan, struktur kuat, tidak mudah hancur, tidak lengket, tidak berbau asam, serta tidak mengandung kotoran. Badan POM mengajak masyarakat agar menjadi konsumen yang cerdas serta tidak mudah terpengaruh oleh isu yang beredar di media sosial.
Seperti diketahui, nata de coco merupakan pangan yang dibuat dari bahan baku air kelapa dan masuk ke dalam kelompok bahan baku berbasis buah. Sementara dalam proses pembuatannya, pangan yang menyerupai gel ini terbentuk dari jutaan benang selulosa yang berlapis-lapis, sehingga menjadikan pangan ini mengandung serat tinggi yang baik untuk tubuh.
Sebelumnya, beredar video yang memperlihatkan merek salah satu produk nata de coco mengandung plastik. Namun, pihak dari label langsung memberikan konfirmasi terkait video yang berisi informasi tidak benar.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
