Rabu 20 Nov 2019 17:37 WIB

Penyakit Aneh Serang Tambak Ikan di Cianjur

Penyakit aneh menyebabkan ikan mati mendadak secara serentak dalam jumlah banyak.

Tambak ikan (Ilustrasi)
Foto: Antara/M Ibnu Chazar
Tambak ikan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Petambak ikan di Desa Sukamaju, Kecamatan Cianjur, Jawa Barat, merugi hingga puluhan juta rupiah karena ikan yang mereka budidayakan terserang penyakit aneh. Menurut informasi, hal ini baru pertama kali dialami terjadi di wilayah tersebut.

"Sejak satu bulan terakhir penyakit aneh sudah menyerang berbagai jenis ikan yang kami budidayakan. Bahkan setiap hari puluhan ikan mati di dalam kolam secara mendadak," kata petambak ikan, Lukman (41), Rabu (20/11).

Baca Juga

Hingga saat ini, petambak di wilayah tersebut belum tahu pasti penyakit atau virus yang membuat ikan mati secara mendadak dan banyak secara serentak. Sebab, hal tersebut baru pertama kali terjadi selama mereka membudidayakan ikan.

"Ikan yang terserang penyakit sampai mati dengan tanda-tanda terdapat bintik merah, dan berubah warna menjadi kuning untuk lele dan untuk ikan nila di badannya dipenuhi jamur atau parasit," katanya.

Akibat terserang penyakit aneh tersebut, sebagian besar petambak ikan di wilayah tersebut mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah. Sebab, hasil panen ikan tetap sama jumlahnya dengan bibit yang ditanam.

"Bibit yang budidayakan 2,5 kuintal, seharusnya bisa menghasilkan panen sebanyak lima kuintal. Namun sejak munculnya penyakit aneh ini, hasil panen tetap sama, sehingga rata-rata petani di wilayah ini, kehilangan pendapatan 2,5 kuintal atau Rp1,5 juta. Kalau ditotal tiap kolam mencapai puluhan juta, " katanya.

Kasi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Vetenier Dinas Kelautan, perikanan dan Peternakan Cianjur, M Agung Rianto, mengatakan, penyakit yang menimpa petani ikan di Kecamatan Cianjur itu merupakan penyakit Aeromonas. Penyakit ini tiba-tiba muncul akibat faktor cuaca.

Terlebih, ungkap dia, saat ini perubahan cuaca yang tidak menentu menyebabkan bakteri pada ikan tersebut dengan cepat menyerang, termasuk kualitas air yang tidak baik. Untuk penanggulangannya petani harus menambahkan antibiotik ke dalam kolam yang dicampur dengan bawang putih yang sudah dihaluskan.

"Kami akan mencoba turun ke lapangan karena baru mendapat laporan dari media," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement