Selasa 19 Nov 2019 13:24 WIB

Konsumsi Ikan Masyarakat Lebak Sangat Rendah

Masyarakat Lebak lebih gemari konsumsi ikan asin daripada ikan segar.

Konsumsi ikan masyarakat Lebak masih rendah dibanding rata-rata konsumsi ikan di Banten.
Foto: Antara
Konsumsi ikan masyarakat Lebak masih rendah dibanding rata-rata konsumsi ikan di Banten.

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Masyarakat Kabupaten Lebak, Banten masih rendah konsumsi ikannya. Yakni hanya 18,24 kilogram per jiwa per tahun.

Sedangkan konsumsi ikan rata-rata Banten di atas 50,30 per jiwa per tahun. Sosialisasi makan ikan kepada masyarakat perlu dioptimalkan.

Baca Juga

"Kita berharap konsumsi ikan meningkat," kata Kepala Bidang Peningkatan Kapasitas Nelayan Kecil Dinas Perikanan Kabupaten Lebak Hasan Lubis saat sosialisasi gerakan makan ikan atau Gemari di SMPN 9 Rangkasbitung, Lebak, Selasa (19/11).

Kegiatan sosialisasi bertujuan agar masyarakat dapat membudayakan konsumsi ikan. Konsumsi ikan juga membantu mengurangi ketergantungan konsumsi daging sapi dan telur yang saat ini harganya tinggi.

Konsumsi ikan memiliki kandungan protein dan gizi cukup besar dan dapat meningkatkan kepandaian. Juga stamina dan daya tahan tubuh.

"Ikan, memiliki kandungan protein yang tinggi dan bergizi. Manfaat mengonsumsi ikan itu sangat baik untuk kesehatan dan pertumbuhan. Apalagi, ikan memiliki kandungan omega tiga," katanya.

Karena itu, pihaknya mengoptimalkan sosialisasi kepada masyarakat agar membudayakan konsumsi ikan, khususnya para pelajar generasi penerus. Selama ini, kata dia, masyarakat Kabupaten Lebak yang tinggal di pegunungan masih banyak mengonsumsi ikan asin.

Kandungan gizi dan protein ikan asin cukup rendah. Sehingga warga perlu dibudayakan mengonsumsi ikan segar hasil produksi tangkapan di laut maupun budidaya ikan air tawar.

"Kami berharap warga dapat membudayakan konsumsi ikan, selain harga di pasaran terjangkau juga memiliki kandungan protein cukup tinggi dan bergizi," katanya.

Ia mengatakan, sejak tiga bulan terakhir produksi tangkapan ikan laut di 11 tempat pelelangan ikan (TPI) dan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Binuangeun cenderung meningkat. Peningkatan produksi tangkapan ikan laut mencapai 250-300 ton padahal biasanya sebanyak 150 ton/bulan.

Selain itu juga produksi ikan tawar yang dikembangkan di kolam, jaring apung, dan keramba hingga Balai Benih Ikan (BBI) juga meningkat. "Kami menjamin persediaan ikan segar baik laut dan air tawar melimpah dan memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement