Selasa 19 Nov 2019 12:40 WIB

Rombak Eselon I, Erick Ingin Birokrasi Efektif dan Efisien

Erick juga menunjuk Inspektur Jenderal yang selama ini tidak ada di Kementerian BUMN.

Menteri BUMN Erick Thohir
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Menteri BUMN Erick Thohir

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Muhammad Nursyamsi, Rizkyan Adiyudha

Menteri BUMN Erick Thohir melakukan perombakan jajaran pejabat demi efektivitas dan efisiensi Kementerian BUMN. Erick menyampaikan, birokrasi yang efektif dan efisien merupakan misi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca Juga

Saat ini, Erick telah didampingi wakil menteri (wamen) BUMN Kartika Wirjoatmodjo dan Budi Gunadi Sadikin. Mantan pemilik klub Inter Milan itu pun memangkas jumlah deputi yang ada di Kementerian BUMN.

"Nantinya, jumlah deputi di Kementerian BUMN akan dipangkas menjadi tiga posisi jabatan dari yang saat ini ada tujuh posisi jabatan," ujar Erick dalam keterangan tertulis yang diterima Republika di Jakarta, Senin (18/11).

Erick juga melakukan penyegaran birokrasi dengan memberhentikan sekretaris kementerian (sesmen) BUMN dan seluruh deputi yang ada. Nantinya, para deputi akan ditempatkan di sejumlah BUMN. Erick mengucapkan banyak terima kasih atas bakti para pejabat tersebut selama menjalankan tugas dan dalam membangun BUMN selama ini.

Erick dan kedua wamen BUMN sudah bertemu dengan seluruh pejabat eselon I secara langsung dan menjelaskan mengenai restrukturisasi ini. Erick menilai kebijakan ini merupakan bagian dari tour of duty.

"Dari korporasi mengerti mengenai birokrasi, seperti Pak Kartika dan Pak Budi Sadikin. Begitu juga dari birokrasi harus mengerti permasalahan di korporasi," lanjut Erick.

Erick menambahkan, review untuk pegawai di bawahnya juga akan segera dilaksanakan, hal ini dilakukan sesuai dengan arahan presiden untuk mempercepat gerak dalam membangun bangsa ini, efisiensi birokrasi sudah saatnya dilakukan.

Menurut Erick, untuk mengelola aset BUMN sebesar Rp 8.200 triliun, ia menilai perlu kerja tim yang kompak, yang diisi dengan orang-orang yang bukan hanya cerdas, tetapi juga akhlak yang baik. Erick mengaku akan berupaya sedemikan rupa agar mereka yang ada di dalam lingkungan BUMN, baik di Kementerian maupun di unit usaha, adalah orang-orang dengan akhlak yang baik berarti memiliki integritas tinggi dan komitmen yang kuat.

"Mereka yang sudah berkeringat dan masih mau berkeringat dan memiliki akhlak yang baik, juga memiliki kesempatan untuk berkontribusi bagi negeri ini, di sini. Yang penting, akhlaknya baik," kata Erick.

photo
Mantan petinggi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Chandra Hamzah datang ke Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Senin (18/11) pagi ini.

Kabar perombakan pejabat eselon I Kementerian BUMN yang meliputi sekretaris kementerian BUMN dan para deputi sudah beredar di kalangan wartawan sejak Senin (18/11). Di sejumlah grup layanan pesan instan, WhatsApp, muncul susunan jabatan baru bahi para deputi yang dipindahkan ke sejumlah BUMN.

Susunan perombakan BUMN yang beredar:

  1. Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata Edwin Hidayat Abdullah menjadi Wadirut Angkasa Pura II.
  2. Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis Hambra menjadi Wadirut Pelindo II.
  3. Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Fajar Harry menjadi Dirut Barata.
  4. Deputi Bidang Usaha Industri Agro dan Farmasi Wahyu Kuncoro menjadi Wadirut Pegadaian.
  5. Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha

    Aloysius Kiik Ro menjadi Wadirut Danareksa.

  6. Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan Gatot Trihargo menjadi Wadirut Bulog.
  7. Sekretaris Kementerian BUMN Imam Aprianto Putro menjadi Wadirut Pupuk Indonesia.

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga, menambahkan, Kementerian BUMN akan menunjuk pejabat eselon I yang baru dalam waktu dua minggu ke depan. Hal ini menyusul penyegaran yang dilakukan Menteri BUMN Erick Thohir yang telah mencopot sekretaris (sesmen) Kementerian BUMN dan enam deputi Kementerian BUMN.

"Dalam waktu dua minggu deputi definitif sudah ada," ujar di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (19/11).

Arya menyampaikan, penunjukan tiga deputi baru akan dilakukan bersamaan dengan sesmen BUMN serta inspektur jenderal (irjen) Kementerian BUMN. Kehadiran inspektorat jenderal (irjen), kata Arya, merupakan terobosan baru yang dilakukan Menteri Erick.

"Ada yang selama ini yang dia belum pernah diisi, di menteri sebelumnya belum pernah diisi. Itu akan diisi. Irjen fungsinya untuk pengawasan, baik internal dan BUMN," ucap Arya.

Apresiasi Indef

Ekonom Indef Bhima Yudhistira menilai langkah Menteri BUMN Erick Thohir yang merombak sejumlah pimpinan birokrasi di lemnaga yang dia pimpin sebagai sebuah penguatan. Dia mengatakan, kebijakan itu akan membuat jaannya kementerian BUMN lebih profesional, kuat dan lincah.

Menurut Bhima, sejumlah sektor yang selama ini masih belum efektif mendapat penguatan dan penyegaran. Dia mengatakan, ada harapan besar bahwa perombakan yang dilakukan Erick akan menuju penguatan pengawasan dan efektivitas organisasi yang profesional.

"Ya ini bagian dari bersih-bersih rezim BUMN lama karena dianggap lemah dalam pengawasan BUMN, sehingga marak kasus korupsi," kata Bhima dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin (18/11).

Tak hanya soal profesionalisme, lanjut Bhima, penyegaran itu juga membawa harapan baru tentang kinerja sejumlah BUMN serta relasinya dengan sektor swasta. Menurut Bhima, sudah saatnya BUMN semakin bersinergi dengan sektor swasta yang selama ini justru banyak yang kurang dilibatkan.

Dia mengatakan, perombakan ini diharapkan dapat menambah optimalisasi sejumlah sektor yang tmasih belum maksimal. Dia melanjutkan, penyegaran itu juga diharapkan daapt meningkatkan kinerja seperti proyek infrastruktur yang utilitasnya rendah dan kurang melibatkan swasta.

Lebih lanjut, Bhima mengatakan, masuknya Erick Thohir yang memiliki background di sektor swasta mampu membawa semangat sinergi dengan berbagai pihak. Di sisi lain, jam terbang dan profesionalisme Erick selama menjalani bisnis diharap bosa ditularkan ke BUMN.

Sehingga, dia mengatakan, BUMN yang selama ini kerap mendapat kritik, bisa terus meningkatkan performanya untuk mencapai target sebagai lokomotif perekonomian Indonesia yang unggul. "Juga memutus rantai salah urus BUMN," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement