Jumat 25 Oct 2019 15:28 WIB

Ida: Menjadi Kader JKN adalah Ibadah

'Saya biasanya mendatangi RT dan RW-nya terlebih dahulu'.

 Ida: Menjadi Kader JKN adalah Ibadah
Ida: Menjadi Kader JKN adalah Ibadah

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--BPJS Kesehatan selalu memberikan kemudahan bagi peserta JKN-KIS untuk mengakses pelayanan kesehatan. Tidak hanya sampai disitu, BPJS Kesehatan menghadirkan Program Kader JKN untuk selalu membantu peserta dalam hal pelayanan dan selalu memberikan informasi secara langsung. Kader JKN-KIS menjadi perpanjangan tangan BPJS Kesehatan yang tidak hanya bertugas sebagai pengingat dan pengumpul iuran, tetapi juga memberikan sosialisasi dan edukasi kepada peserta JKN-KIS. Ida Widaningsih (48), merupakan salah serorang Kader JKN di Kelurahan Margasari Kecamatan Buahbatu Kota Bandung. Dirinya mengatakan tertarik menjadi Kader JKN setelah mendapat informasi dari wilayah tempat tinggalnya.

''Awalnya diperkenalkan bahwa ada program Kader JKN itu oleh Kasiekesos Kelurahan. Semua rekan di PKK dan pejabat di lingkungan saya, memberikan respon yang sangat bagus sehingga mendorong saya untuk menjadi salah satunya. Setelah melalui proses, akhirnya saya dapat bergabung menjadi mitra resmi BPJS Kesehatan sampai dengan sekarang,'' cerita Ida dalam siaran pers yang diterima Republika, Jumat (25/10).

Ida menuturkan pada awal menjadi Kader JKN, banyak warga yang langsung berdatangan untuk mendapatkan info seputar JKN, khususnya terkait kepesertaan dan pelayanan. Hal tersebut menjadi tantangan besar bagi Ida karena dirinya masih minim pengetahuan yang membuat dirinya terus menggali informasi dari Duta BPJS Kesehatan di Cabang Bandung. ''Awal menjadi Kader JKN tuh memang menjadi tantangan buat saya, karena masih baru kan pengalaman dan wawasan saya masih minim, makanya saya sering belajar juga dari Duta BPJS Kesehatan Cabang Bandung. Nah pas awal mengunjungi peserta, saya biasanya mendatangi RT dan RW-nya terlebih dahulu, respon mereka sangat baik tapi ada beberapa peserta yang responnya tidak bagus karena mereka merasa tidak memanfaatkan JKN,'' tutur Ida.

Selama Ida menjadi Kader JKN, sudah banyak respon yang ia dapat, baik positif maupun negatif. Untuk respon negatifyang ia terima, Ida tidak terlalu terbawa sampai hati. Menurutnya, menjadi Kader JKN merupakan bagian dari ibadah. ''Ada juga respon yang baik, seperti bilang terima kasih sudah membantu dan ada juga respon negatif yang saya dapatkan. waktu itu saya pernah mengunjungi peserta, namun yang keluar adalah hewan peliharaannya,'' ungkap Ida sembari tertawa.

Namun demikian, Ida tetap bangga menjadi salah satu orang yang membantu oran sekitarnya dalam menyukseskan JKN ini. Dirinya menganggap bahwa dengan mengedukasi seseorang dan membuat perilaku orang tersebut berubah, maka hal tersebut merupakan suatu keberhasilan dan kebanggaan tersendiri, karena telah mengajak orang untuk selalu melaksanakan kewajibannya. ''Saat kita dapat membantu seseorang, artinya kita menjadi orang yang berguna. Contoh kecil saja, saat ada peserta yang mengatakan haturnuhun ibu Ida bantosanana, itu cukup membuat ibu bahagia. Padahal kita hanya membantu proses pengaktifan kembali kepesertaan JKN-nya, karena ternyata istrinya sakit dan membutuhkan pelayanan. Disanalah kita edukasi untuk selalu bayar iuran rutin,'' tambahnya. ril

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement