Kamis 29 Aug 2019 23:06 WIB

Bupati Penajam: Ibu Kota Baru Berdampak Pertumbuhan Ekonomi

Ibu kota baru berdampak positif bagi masyarakat Penajam Paser Utara

Bupati Penajam Paser Utara, Abdul Gafur Mas'ud, ketika ditemui di  Hotel Tara Yogyakarta, Kamis (29/8).
Foto: Republika/Wahyu Suryana
Bupati Penajam Paser Utara, Abdul Gafur Mas'ud, ketika ditemui di Hotel Tara Yogyakarta, Kamis (29/8).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Bupati Penajam Paser Utara, Abdul Gafur Mas'ud optimistis pembangunan Ibu Kota Negara baru di wilayahnya akan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat.

"Kita mengetahui bahwa di setiap pelajaran ekonomi, hukum ekonomi adalah di mana manusia banyak di situ perekonomian akan besar, maksudnya di mana orangnya banyak maka perekonomian juga akan meningkat," kata Abdul Gafur Mas'ud di Yogyakarta, Kamis.

Baca Juga

Mengetahui potensi tersebut, Abdul bahkan mengaku telah mengundang para investor untuk menanamkan modal di daerahnya sebelum isu pemindahan Ibu Kota Negara itu bergulir. Dengan banyaknya investor maupun wisatawan yang datang diharapkan mampu meningkatkan perekonomian daerahnya.

"Kami yakin dengan banyaknya orang yang masuk apakah wisatawan, apakah penduduk yang tinggal untuk berinvestasi di Penajam Paser Utara akan meningkatkan PAD kita," kata dia.

Abdul mengaku tidak khawatir penduduk Penajam akan terpinggirkan ketika banyak ASN dari Jakarta yang akan dipindah di wilayahnya. Diperkirakan ada sebanyak 800 ribu ASN dari Jakarta yang ikut berpindah tugas ke wilayah Penajam.

"Saya tidak pernah pesimistis tentang kedatangan orang-orang dari luar kabupaten kami. Saya juga merasa bahwa seluruh orang yang datang dengan KTP Republik Indonesia itu adalah saudara saya," kata dia

Sebaliknya, Abdul menyebut warga Penajam Paser Utara bersyukur dan menyambut gembira dengan keputusan Pemerintah Pusat yang menetapkan wilayah Penajam Paser Utara menjadi bagian tempat didirikannya Ibu Kota Negara.

Ungkapan syukur itu, kata Abdul, telah diungkapkan warga Penajam dengan memberikan tepung tawar kepadanya. "Tepung tawar itu menurut adat kami, adat Paser, itu rasa syukur yang begitu tingginya kepada Tuhan," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement