Selasa 20 Aug 2019 19:32 WIB

Anak Indonesia Antusias Ikuti Lomba Lukis Peduli Lingkungan

Seni lukis merupakan bahasa yang universal.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Kao Indonesia, menggelar Pameran Lukisan Anak Indonesia dengan tema Let’s Eco Together di Saung Angklung Udjo, Kota Bandung pada 19-25 Agustus 2019.
Foto: Foto: Arie Lukihardianti/Republika
Kao Indonesia, menggelar Pameran Lukisan Anak Indonesia dengan tema Let’s Eco Together di Saung Angklung Udjo, Kota Bandung pada 19-25 Agustus 2019.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Anak-anak di Indonesia cukup antusias mengikuti lomba lukis peduli lingkungan. Hal itu, terlihat pada lomba yang digelar oleh Kao Indonesia yang jumlah pesertanya meningkat terus setiap tahun.

Menurut Senior Manager Corporate Communications Kao Indonesia Jhony Lay, pihaknya mengajak masyarkat khususnya generasi muda untuk mulai dan terus peduli dengan lingkungan. “Antusiasme anak Indonesia untuk lomba melukis yang dilakukan oleh Kao sejak 2010 setiap tahunnya sangat besar," ujar Jhony kepada wartawan, Selasa (20/8).

Pada kegiatan ini, pihaknya mengajak anak-anak usia 6-15 tahun untuk membuat lukisan yang menggambarkan langkah kecil yang dapat dilakukan setiap hari. Yakni, menuliskan mimpi serta harapan untuk kebaikan lingkungan dan bumi. 

Lomba ini, tidak hanya digelar di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia. Namun, peserta dari Indonesia selalu membludak. 

"Tahun 2018 lalu, Indonesia mengirimkan 4.379 lukisan atau 35 persen dari total 12.563 yang diterima Kao Global di Jepang dari seluruh dunia," katanya. 

Salah satu upaya mendorong anak-anak agar peduli terhadap lingkungan, melalui pendekatan seni itu, dengan menggelar pameran. Hal ini, dilakukan Kao seperti pada Pameran Lukisan Anak Indonesia dengan tema Let’s Eco Together di Saung Angklung Udjo, Kota Bandung pada 19-25 Agustus 2019.

Kegiatan ini, dihadiri oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Bandung, PD Kebersihan Kota Bandung, Guru Seni Lukis dan komunitas relawan pecinta lingkungan.

Menurut pendiri sanggar seni Ananda Visual Art School sekaligus guru seni lukis Yanty Hardi Saputra, seni lukis merupakan bahasa yang universal. Di tengah isu global tentang lingkungan yang terjadi saat ini, perilaku ramah lingkungan harus sudah mulai diinternalisasikan untuk generasi penerus yaitu mulai dari anak-anak. 

Yanty mengatakan, peran dirinya sebagai tenaga pengajar di bidang seni, tidak hanya mengajarkan terkait dengan teknis menggambar dan mengasah kemampuan anak saja. "Tapi juga menginternalisasikan nilai-nilai ramah lingkungan melalui pengajaran yang kami berikan," kata Yanty. 

Pjs Dirut PD Kebersihan Kota Bandung Gun Gun Saptari mengatakan, isu sampah dan lingkungan adalah masalah bersama. Menurut dia, butuh berbagai pihak dan secara bersama-sama dan berkelanjutan melakukan kegiatan promosi untuk kepentingan bersama. 

Karena itu, pihaknya pun menyambut baik dengan digelarnya kegiatan ini. "Kami dari institusi pemerintah Kota Bandung juga memiliki gerakan Kangpisman (Kurangi, Pisahkan, Manfaatkan) yang ditujukan untuk seluruh masyarakat Kota Bandung terkait dengan pengelolaan sampah," papar Gun Gun. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement