Kamis 15 Aug 2019 14:19 WIB

Gegar Budaya Mahasiswa Indonesia yang Belajar di India

India mengajarkan mahasiswa Indonesia etos belajar yang kuat.

Sejumlah mahasiswa Aligarh Muslim University (AMU) makan siang bersama di New Delhi, India, Rabu (14/8).
Foto: Republika/Ahmad Fikri Noor
Sejumlah mahasiswa Aligarh Muslim University (AMU) makan siang bersama di New Delhi, India, Rabu (14/8).

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Masyarakat Indonesia yang baru berkunjung ke India, kerap kali merasakan kaget budaya atau shock culture. Hal-hal yang tidak biasa ada di Indonesia bisa ditemui di India seperti hewan yang berkeliaran di perkotaan. Hewan-hewan mulai dari kera, anjing, hingga burung merak memang bisa ditemukan di kota besar bahkan di Ibu Kota New Delhi sekalipun.

Bunyi klakson nyaring, aroma rempah khas India, dan beberapa perilaku masyarakat juga berbeda dengan kebiasaan di Tanah Air.

Baca Juga

Mahasiswa magister jurusan sosiologi di Jawaharlal Nehru University (JNU), New Delhi, India Michael Chandra mengakui kehadiran hewan, bunyi klakson, hingga aroma yang kentara adalah keseharian yang selalu ia hadapi. Baginya, hal itu menjadi sebuah keadaan normal di India.

"Ya memang begitulah adanya," kata Michael ketika ditemui wartawan Republika, Ahmad Fikri Noor, di New Delhi, Rabu (14/8).

Bahkan, Michael merasa bersyukur karena kehidupan di Indonesia terasa lebih tertib apabila dibandingkan dengan kehidupan di India.

Meski memiliki segudang masalah, menurut Michael, India adalah tempat yang menyenangkan untuk menimba ilmu dan juga pengalaman. Salah satu karakter positif yang ia dapatkan dari mahasiswa India adalah etos belajar yang kuat.

Selain itu, kemampuan retorika maupun pemikiran kritis mahasiswa India juga layak dicontoh. Hal itu menurutnya sangat penting terutama untuknya yang berkuliah di jurusan ilmu sosial.

Menurut Michael, mahasiswa Indonesia bahkan perlu mempertimbangkan untuk berkuliah di kampusnya. Pasalnya, JNU merupakan salah satu kampus bergengsi dan memiliki predikat sebagai 100 besar kampus terbaik dunia di bidang ilmu sosial.

"Kuliah di JNU selain memang kampusnya bergengsi, biaya kuliahnya relatif murah. Tapi tidak banyak orang Indonesia yang tahu," kata Michael.

Mahasiswa ilmu linguistik dari Aligarh Muslim University Akbar Ersa menilai, lingkungan hidup di India telah membuatnya lebih tangguh terutama ketika berhadapan dengan orang lain. Dia mencontohkan, hal-hal sederhana seperti menawar harga auto atau bajaj telah membentuk mentalnya lebih berani.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement