Ahad 16 Jun 2019 15:43 WIB

Pohon Penahan Gelombang Tsunami di Padang Mati Meranggas

Pohon cemara udang ditanam dalam program sejuta pohon sebagai penahan tsunami.

Red: Nur Aini
Seorang warga berada diantara pohon yang ditanam di sepanjang Pantai Padang, Sumatera Barat, Selasa (26/3/2019).
Foto: Antara/Muhammad Arif Pribadi
Seorang warga berada diantara pohon yang ditanam di sepanjang Pantai Padang, Sumatera Barat, Selasa (26/3/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Ribuan pohon cemara udang yang ditanam dalam program sejuta pohon di sepanjang pantai Padang, Sumatera Barat mati meranggas.

Dari pantauan di Pandang, Ahad (16/6), ribuan bibit pohon itu hanya sebagian kecil saja yang masih bertahan dan tumbuh, sementara yang lain mengering. Selain itu, banyak pula bibit pohon itu yang dihanyutkan ombak karena gelombang tinggi yang terjadi seminggu terakhir.

Baca Juga

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar Erman Rahman tidak menampik terjadinya hal tersebut. Namun, menurut dia bibit pohon itu masih bisa disisip kembali agar tumbuh sesuai dengan harapan.

"Program tanam sejuta pohon ini tidak berhenti, terus berlanjut. Bibit pohon yang mati itu nanti kita sisip lagi dengan bibit yang baru," ujarnya, pada Ahad.

Erman menyebut akan segera meninjau bibit pohon cemara udang yang telah ditanam pada beberapa lokasi pada kabupaten dan kota yang terletak di pinggir pantai di Sumbar. Hal itu sekalian untuk memastikan nantinya bibit yang mati diganti dengan bibit baru sehingga bisa tumbuh dengan baik.

Penanaman cemara udang dalam program sejuta pohon tersebut merupakan salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengantisipasi potensi bencana di daerah. Pohon jenis itu ditengarai bisa menjadi "benteng alami" yang bisa menahan gelombang tsunami sehingga tidak langsung mencapai daratan dan pemukiman warga.

Sumbar yang rawan gempa dan menyimpan potensi tsunami menjadi salah satu pusat pelaksanaan program itu. Ribuan pohon telah ditanam pada tujuh kabupaten dan kota yang berada di pinggir pantai. Menurutnya, program itu akan terus dilanjutkan hingga cemara udang itu bisa tumbuh dan benar-benar menjadi benteng bagi daratan.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement