Kamis 06 Jun 2019 15:19 WIB

Kembali ke Fitrah

Jangan lupa shalat, selalu mampu mensyukuri nikmat yang diberikan Allah SWT.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Foto: ANTARA FOTO/Ampelsa
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Sri Mulyani*

Sejak kecil saya mengenalnya sebagai Hari Lebaran - selesainya ibadah puasa Ramadhan.  Di masa kecil saya, sebelum Lebaran banyak persiapan dilakukan di keluarga.

Baca Juga

Menjahit baju baru (kembar) untuk kami anak-anak perempuan. Menyiapkan bekal perjalanan keberangkatan ke rumah Embah Putri (Eyang putri). Tidak banyak rumah makan dan restoran seperti sekarang.

Perjalanan pulang mudik melalui sawah-sawah yang menghijau mendekati panen, juga melewati pasar tumpah di setiap kota yang kita lalui.  Tidak ada ketergesaan, semua saling membagi ruang, membagi waktu, membagi rejeki - semua rukun dan ramah.

Semua manusia tampak bahagia, meski hidup tidak berlebihan secara materi. Semua manusia saling bersalaman dan saling mengucapkan “maaf lahir batin”  untuk memulai lagi lembaran hubungan antarmanusia yang baru, bebas dari saling syak wasangka dan dendam.

Kita saling memaafkan secara ikhlas, kita membangun kembali tali silaturahmi secara tulus dan murni yang bebas dari bungkus kepura-puraan penampilan. Lebaran adalah momen kita melakukan sungkeman ke orang tua.

Betapa banyak kesalahan kita sebagai anak kepada orang tua kita. Dalam sungkem kami meminta maaf dan memohon doa restu. Betapa damai sewaktu kepala kita tumpukan di pangkuan orang tua.

Sejenak merasakan elusan tangan dan bisikan doa di telinga kita, dan ciuman di kepala kita. Orang tua mengingatkan agar kita senantiasa berbuat baik kepada sesama, jujur dan ikhlas. 

Jangan lupa sembahyang (shalat), selalu mampu mensyukuri nikmat yang diberikan Allah SWT. Orang tua kita senantiasa mendoakan agar putra-putrinya selamat dan bahagia dalam menapaki kehidupan.

Lebaran adalah ziarah (nyekar) ke makam Embah Kakung dan leluhur yang telah meninggal. Menabur bunga mawar merah dan putih sambil memanjatkan doa agar arwah beliau mendapat ampunan dan tempat terbaik di sisi Allah SWT.

Al-Fatihah untuk para leluhur yang telah mendahului kita. Sambil mengingatkan diri bahwa suatu saat kita pun akan dipanggil pulang oleh Sang Khalik.

Lebaran adalah pesta ketupat, opor, sambel goreng ati, ditabur bubuk kedelai. Di sela soto ayam, serundeng dan lemper buatan embah putri yang begitu lezat.

Lebaran adalah jeda hidup yang penting bagi kita, melakukan refleksi, membasuh kesalahan, meminta maaf dan memaafkan. Kita kembali ke fitrah kita, untuk kembali menjalankan hidup yang baik, rukun serta damai.

Selamat merayakan Hari Raya Iedul Fitri 1440 H. Mohon maaf lahir dan batin.

*) Penulis adalah Menteri Keuangan Republik Indonesia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement