Selasa 23 Apr 2019 07:42 WIB

TKN Siap Adu Data dari Level Kecamatan Hingga Nasional

Hasto mengimbau elite politik tidak mengklai secara sepihak tanpa pertanggungjawaban.

Rep: Rizkyan adiyudha/ Red: Teguh Firmansyah
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Hasto Kristiyanto menilai kemenangan pasangan Jokowi-Ma'ruf dalam pemilu 2019 merupakan fakta yang sulit dibantah. Sekjen PDIP ini merujuk pada seluruh data yang dikeluarkan KPU maupun kajian ilmiah lembaga survei.

Hasto menegaskan, baik PDIP maupun TKN memiliki data lengkap yang menunjang fakta tersebut. Sebaliknya, kata dia, klaim kemenangan kubu 02 Prabowo-Sandi merupakan bagian dari provokasi. Sebab klaim itu hanya sebuah hoaks yang tanpa disertai data.

Baca Juga

"Kami imbau elite politik jangan klaim secara sepihak tanpa pertangggungjawabkan data dan hasil rekapitulasi. Hal itu sama saja dengan provokasi yang bisa berdampak pada rusaknya upaya membangun kepercayaan pada sistem demokrasi," katanya dalam keterangan resmi yang diterima, Selasa (23/4).

Dia menyarankan kubu Prabowo agar membuka data secara lengkap dari level kecamatan hingga nasional. Ia menyayangkan bila data yang digunakan kubu Prabowo hanya parsial saja.

Sebaliknya, menurut Hasto, PDIP sangat terbuka dan transparan dalam menjelaskan hasil pemilu dari tingkat kecamatan hingga provinsi. Dia menantang Badan Pemenangan Nasional (BPN) 0artai pendukung kubu 02, dan juga Prabowo sendiri untuk membuka diri dan data hitungan milik mereka yang terintegrasi di tingkat provinsi dan juga kota.

"Kami siap transparansi dan percaya bahwa akuntabilitas suara rakyat harus dihormati dan tidak boleh diklaim pihak mana pun tanpa didukung data," katanya.

Ia berharap masyarakat menghargai perhitungan suara yang dilakukan oleh penyelenggara pemilu. Hasto mengimbau masyarakat tidak mudah termakan hoaks yang menjurus pada upaya mendelegitimasi pemilu.

"Kami mendukung KPU sebagai penyelenggara. Bila ada kesalahan kode etik ada DKPP, dan ada Bawaslu. Kalau enggak puas, ada kecurangan, sesuai hukum maka laporkan," ucapnya.

Sebelumnya, kubu 02 Prabowo mengklaim memperoleh kemenangan 62 persen lewat hasil hitungan internal mereka. Bahkan Prabowo sudah tiga kali melalukan konferensi pers soal klaim kemenangannya.

Sayangnya, data kemenangan itu tak dipublikasikan pada masyarakat secara rinci. Prabowo hanya mengutarakan hasil real count diperoleh dari penghitungan di 320 ribu TPS dan sekitar 40 persen total suara masuk.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement