Kamis 11 Apr 2019 14:41 WIB

Pemerintah Rencanakan Pusat Penerbangan Haji di Kertajati

Selain haji, bandara Kertajati juga akan menjadi pusat penerbangan umrah dan logistik

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Suasana Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, Jawa Barat yang masih sepi setelah enam bulan beroperasi. Padahal fasilitas dan bangunan yang dibuat sudah bertaraf internasional seperti Terminal 3 Bandara Soetta.
Foto: Republika/Rahayu Subekti
Suasana Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, Jawa Barat yang masih sepi setelah enam bulan beroperasi. Padahal fasilitas dan bangunan yang dibuat sudah bertaraf internasional seperti Terminal 3 Bandara Soetta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Okupansi penerbangan di Bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat sampai saat ini masih terbilang rendah. Hanya saja pemerintah ke depannya berencana untuk membuat pusat penerbangan umrah dan haji melalui Bandara Kertajati.

"Kami akan membuat pusat umrah dan haji di Jawa Barat (Bandara Kertajati," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Gedung Kemenhub, Kamis (11/4).

Baca Juga

Budi menegaskan pihaknya sudah mengkoordinasikan rencana tetsebut, terutama dengan Kementerian Agama. Dia menjelaskan, untuk selanjutnya perlu malakukan pendataan terlebih dahulu bagi calon jamaah umrah dan haji jika nanti keberangkatannya akan dikhususkan melalui Bandara Kertajati.

Dia menuturkan pada dasarnya menginginkan rencana tersebut terealisasi sejak Bandara Kertajati beroperasi pada Juli 2018. Hanya saja, bandara tersebut belum maksimal dikarenakan jalan tol dari Bandung ke Kertajati belum selesai dibangun.

Meskipun begitu, Budi memastikan masih banyak faktor lainnya juga yang harus dipertimbangkan jika ingin memindahkan penerbangan umrah dan haji ke Bandara Kertajati. "Banyak pihak tentunya, ada tarik-tarikan. Misalnya dia umrahnya (lokasinya di Jakarta) ya tidak mau, kalau bisa di Jakarta," jelas Budi.

Budi menegaskan, alasan haji dan umrah dipusatkan di Jawa Barat karena Bandara Internasional Soekarno-Hatta menjadi international airport. Dengan begitu, turis yang datang ke Indonesia lebih nyaman dan penerbangan haji atau umrah juga lebih nyaman.

Dengan begitu, Bandara Kertajati nantinya akan menjadi pusat penerbangan umrah, haji, dan logistik. "Ketiganya ini lima tahun mendatang apabila berjalan baik, Kertajati menjadi bandara yang menguntungkan," ungkap Budi.

Penerbangan umrah tampaknya dapat menjadi pilihan untuk meningkatkan okupansi Bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat yang saat ini masih terbilang sepi. Direktur Utama PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) Muhammad Awaluddin mengatakan sebab saat ini bandara tersebut menjadu rute baru dari dan ke Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan (Ciayumajakuning).

Terlebih, Awaluddin memastikan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sudah mengkoordinasikan pihak terkait untuk memindahkan umroh ke Bandara Kertajati. “Nah saya beri masukan, sekarang ini umroh yang berangkat adri embarkasi ada empat provinsi yaitu Banten, Jakarta, Lampung, dan Jawa Barat,” kata Awaluddin sebelum meresmikan terminal baru Bandara Tjilik Riwut, Palangka Raya, Senin (10/4).

Awaluddin menjelaskan Lampung dan Jawa Barat tidak logis jika penerbangan umrahnya melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Awaluddin mengatakan calon jamaah umrah dari dua provinsi tersebut lebih dekat ke Bandara Kertajati.

“Ini (penerbangan umrah) yang harus direncanakan maskapai supaya perlahan-perlahan itu Bandara Kertajati ramai. Jangan lagi (penerbangan umrah) dari Bandara Internasional Soekarno-Satta,” jelas Awaluddin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement