Ahad 31 Mar 2019 22:31 WIB

Warga Badui Komit tak Golput

Masyarakat Badui memiliki hak berpartisipasi menggunakan hak suaranya.

Sejumlah warga suku badui berjalan kaki ketika menjual hasil kerajinan dan hasil bumi khas Badui di Jakarta.
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Sejumlah warga suku badui berjalan kaki ketika menjual hasil kerajinan dan hasil bumi khas Badui di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat Badui yang tinggal di kawasan tanah hak ulayat di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten, berkomitmen tidak masuk golongan putih atau golput pada pemilihan umum (Pemilu) yang dilaksanakan serentak 17 April 2019.

"Kita sebagai warga tentu wajib berpartisipasi menggunakan hak suara dan tidak golput pada pesta demokrasi itu," kata Santa (45) warga Badui saat dihubungi di Lebak, Ahad (31/1).

Baca Juga

Masyarakat Badui memiliki kewajiban untuk berpartisipasi menggunakan hak suara pada Pemilu 2019 untuk memilih presiden, wakil rakyat dan perwakilan daerah. Sebab, pesta demokrasi yang dilaksanakan lima tahun sekali untuk melahirkan pemimpin yang mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Karena itu, masyarakat Badui sebagai warga negara yang baik tentu wajib menggunakan hak suara pada pemilu terebut. "Kami bersama warga lainnya akan berbondong-bondong mendatangi tempat pemungutan suara (TPS) untuk menggunakan hak politiknya dan tidak golput," ujarnya menegaskan.

Pemuka adat Badui yang juga Kepala Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak, Saija mengatakan masyarakat Badui siap melaksanakan pesta demokrasi dengan damai dan aman, namun pilihan suara tergantung hati nurani mereka berdasarkan penilaian rekam jejak calon pemimpin.

"Kami menyerahkan kepada warga Badui untuk pilihan tanpa politik uang," katanya.

Sementara itu Pengawas Pemilu kawasan hak ulayat masyarakat Badui di Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak Ardi mengatakan, jumlah warga Badui yang masuk Daftar Pemilih Tetap (DPT) pemilu 2019 tercatat 6.873 jiwa terdiri dari laki-laki 3.641 jiwa dan perempuan 3.232 jiwa dan tersebar di 27 TPS.

Saat ini, masyarakat Badui pada pemilu 2019 kebingungan karena kartu suara tidak ada foto calon wakil rakyat. Padahal, pemilu sebelumnya terdapat foto dan tulisan nama anggota DPR, DPRD provinsi, kabupaten dan kota.

"Kami berharap KPU hanya tinggal tiga pekan lagi dapat mengoptimalkan sosialisasi pemilu 2019 agar warga Badui memahami dan mengetahui tata cara pencoblosan yang baik dan benar," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement