Jumat 29 Mar 2019 05:11 WIB

Gaes, Kopi Indonesia di Gerai Elite Denmark Norwegia

Gerai Kopi Indonesia Ada Denmark dan Norwegia

Ilustrasi Golput
Foto: Antara
Ilustrasi Golput

Oleh: Savitri 'Icha' Khairunisa, WNI Tinggal di Norwegia

Dua tahun lalu, di gerai Starbuck di airport Kopenhagen, kopi Sumatera dipajang di display utama. Nggak usah heran, ya. Denmark, seperti halnya semua negara Nordic (Finlandia, Norwegia, dan Swedia) selalu masuk dalam daftar "Top 10 Coffee Drinking Nations" sejak lama.

Padahal tidak satupun negara-negara ini yang merupakan penghasil kopi. Tapi ternyata kopi sudah jadi bagian dari identitas nasional. Jam istirahat di sini dinamakan "kaffepause" alias istirahat ngopi.

Banyak yang belum tahu, orang Norwegia itu punya kebiasaan minum kopi (hitam dan pahit) untuk sarapan, di sela waktu kerja, dan sebagai penutup makan malam. Menurut data worldatlas.com, konsumsi kopi di Norwegia mencapai 9,9 kg per orang per tahun! Luar biasa, ya?

Dan ini salah satu jenis kopi yang paling populer dan cukup mahal di Norwegia. Blue Java. Diproduksi dari kebun kopi organik di Situbondo, Jawa Timur. Iklannya, According to the Norwegians, this type of coffee has a depth of flavour and intense aroma. Kopi Jawa Biru (karena warna bijinya yang kebiru-biruan) bercita rasa klasik, dengan aftertaste yang bittersweet, just as our lives.

Bangga sebagai orang Indonesia? itu sudah pasti! Apalagi melihat ilustrasi pegunungan dan awan yang membiru. Jadi kangen mudik. Oya, biji kopi 225 gr ini dibanderol dengan harga NOK 45 (sekitar Rp 81.000). Murah atau mahal kalau dibandingkan dengan harga kopi berkualitas bagus di Indonesia?

Ngomongin kebiasaan ngopi di sela kesibukan, saya kok jadi ingat suasana kampanye capres yang selalu setia dengan baju safarinya, ya? Beliau yang selalu lantang dan tegas kalau bicara, tapi juga berhati lembut, yang ke manapun dia pergi, rakyat selalu tumpah-ruah?

Ah, tau kan ya, siapa yang saya maksud?

Kok jadi lari ke sana? Kalau ya sudah, mari ngopi dulu.

Biar ati ayem tentrem sejenak dari hiruk-pikuk kampanye.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement