Selasa 19 Mar 2019 00:10 WIB

Tiga Anak Tewas Saat Bermain di Bekas Galian C Karanganyar

Warga menemukan sepeda anak di sekitar bekas galian.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Friska Yolanda
danau bekas galian tambang (ilustrasi)
danau bekas galian tambang (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KARANGANYAR -- Tiga anak ditemukan meninggal dunia di kubangan bekas galian C di Dukuh Banyubiru RT 04 RW08 Desa Jatikuwung, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Ahad (17/3). Ketiganya diduga tenggelam saat bermain-main di kubangan bekas galian C tersebut. 

Ketiga korban yakni Tito Aji Suhartanto (9 tahun) anak dari Rajimin (42) warga Ngledok RT 03/RW 07 Jatikuwung Gondangrejo Karanganyar, Mus Apfian Anugrah (10) anak dari Agus Winarso (40) warga Ngledok RT 04/RW 07 Jatikuwung Gondangrejo Karanganyar, serta Fadli Ardian Putra (9) anak dari Ismiati (30) warga Ngledok RT 05/RW 07 Jatikuwung Gondangrejo Karanganyar.

Baca Juga

Kapolsek Gondangrejo AKP Riyanto, mengatakan, kronologis kejadian bermula pada Ahad (17/3) pukul 12.00 WIB korban Tito, pamitan kepada orang tuanya untuk bermain ke taman hiburan lapangan Mojosongo Solo yang berjarak tiga kilometer dari rumah korban. Orang tua Mus Apfiah juga mengatakan, Tito menghampiri anaknya kemudian berpamitan mau bermain sepeda. Dari keterangan orang tua Fadli, mengatakan ketiga anak tersebut pamitan bermain sepeda. 

Kemudian sampai pukul 18.00 WIB ketiga korban belum pulang selanjutnya para orang tua korban mencari ke taman bermain Mojosongo tapi korban tidak ditemukan. "Selanjutnya orang tua korban dan masyarakat mendapat informasi bahwa korban terlihat naik sepeda ke arah lokasi acara trabas trail di lokasi bekas galian C tersebut," jelasnya kepada wartawan, Senin (18/3). 

Setelah pukul 18.00 WIB, ketiga saksi yakni para orang tua korban saling mencari korban. Sekitar pukul 01.30 WIB, seorang warga Katimin (50) menemukan sepeda korban disekitar bekas galian C. Kemudian Katimin dan warga lainnya mencari korban di kubangan bekas galian C. Mereka melihat kepala korban pertama yang tenggelam di kubangan bekas galian C. 

Kemudian warga bersama Polsek Gondangrejo dan menghubungi Tim SAR Karanganyar. Selanjutnya Tim SAR, anggota Polsek dipimpin Kapolsek Gondangrejo dibantu, Koramil, Tim SAR, relawan dan warga masyarakat mengevakuasi korban dengan KBM Backbond Polsek. 

Setelah evakuasi korban pertama selanjutnya mencari korban kedua dan ketiga. Sekitar pukul 03.30 WIB, semua korban sudah ditemukan dan dievakuasi dari lokasi kubangan air yang sama. 

"Kemungkinan ketiga korban ingin berenang di kubangan air tersebut dengan kedalaman 1,5 meter sampai 2 meter. Tetapi di dalam kubangan tersebut korban terperosok ke dalam lumpur sehingga tidak bisa keluar dari kubangan air," imbuhnya.

Ketua RT 05 RW 07 Dukuh Ngledok, Dusun Dadapan, Desa Jatikuwung, Warto, menceritakan, pada Ahad (17/3) ada rombongan pengemudi trail melewati dusun tersebut. Kemudian anak-anak tersebut mengikuti dari belakang. Mereka mengikuti rombongan trail sampai kampung sebelah yang terdapat bekas galian C yang sudah ditutup. Lokasi bekas galian C tersebut hanya berjarak sekitar 1 kilometer dari Dukuh Ngledok. 

Rombongan trail tersebut sudah menyampaikan izin sejak dua pekan sebelumnya. Biasanya, bekas galian C tersebut ditutup portal. Namun, karena kegiatan trail sudah ada izin sehingga portalnya dibuka. 

Di lokasi bekas galian C tersebut tidak ada alat berat. Namun, banyak lubang bekas galian. Lubang-lubang tersebut terisi air karena hari sebelumnya hujan. 

"Mereka lihat trail terus mainan air di situ. Ada teman di situ. Tadinya empat anak. Yang satu pulang duluan karena sore. Yang tiga diajak pulang karena diperkirakan hujan, tetapi tidak ikut pulang," jelasnya kepada wartawan. 

Warto menambahkan, sampai sore harinya orang tua anak-anak tersebut bingung dan mencari anak-anaknya. Pencarian dilakukan dengan menyusuri jalur rombongan trail. Penyisiran dilakukan sampai Senin (18/3) dini hari. Sebagian rombongan trail juga ikut membantu mencari. Saat mencari di bekas galian C, sepeda anak-anak tersebut ditemukan di lokasi. 

"Ketemu dini hari. Pukul 01.30 WIB jenazah Tito muncul ke permukaan, kemudian yang dua dicari, masih di dasar, kemudian muncul satu-satu. Ini kecelakaan murni. Kedalaman kedung tiga meter," paparnya. 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement