Jumat 22 Feb 2019 07:26 WIB

Pemilih Muslim tak Bisa Diasosiasikan dengan Partai Tertentu

Berdasarkan survei LSI Denny JA, PDIP unggul di kalangan pemilih muslim.

Rep: Nawir Arsyad/ Red: Andri Saubani
Direktur Public Opinion & Policy Research atau Populi Center Usep S. Ahyar
Foto: Gumanti Awaliyah
Direktur Public Opinion & Policy Research atau Populi Center Usep S. Ahyar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Populi Center Usep S. Ahyar mengatakan, suara pemilih berdasarkan agamanya tidak dapat diasosiasikan ke partai politik tertentu. Hal tersebut menanggapi survei terbaru Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, PDIP unggul di kalangan pemilih muslim.

"Sebenernya di berdasakan agama saya kira tidak bisa (diasosiasikan), karena partai ini kan tidak punya pembeda dalam konteks agama yang sangat ekstrem," ujar saat dihubungi Republika, Kamis (21/2).

Baca Juga

Menurutnya, partai-partai di Indonesia sebenarnya tidak terlalu memiliki perbedaan yang mencolok dalam hal meraup suara dari berbagai tipe pemilih. Karena, sejumlah partai juga mengakomodasi pemilih yang berbeda dengan basisnya.

"Misal PDIP yang nasionalis juga mendirikan Baitul Muslimin. Ada juga PKS yang berbasis agama, tapi yang di basis-basis timur juga mengakomodasi pemilih yang non-muslim," ujar Usep.

Usep menjelaskan, dalam hal pemilih agama, khusunya pemilih muslim di Indonesia tidak dapat diasosiasikan ke partai politik, karena cakupannya terlalu luas. Namun, jika pemilih berdasarkan ormas Islam tertentu, hal tersebut barulah bisa diasosiasikan ke partai politik.

"Itu kalau bisa dilihat lebih mikro bisa dilihat, misal kecenderungan Muhammadiyah ke mana, FPI ke mana, KAHMI ke mana. Tapi dalam konteks makro agama Islam, saya kira agak susah. Bedanya itu hanya penekanan daja," ujar Usep.

Meski begitu, Usep mengatakan, partai-partai berbasis agama tetap berpotensi meraih suara yang cukup banyak. Karena, mayoritas partai yang berbasis agama memiliki basis pendukung dan juga mengincar tipe pemilih yang lain.

"Intinya saling mendekat, ada yang nasionalis tetap ada religiusnya. Ada juga yang religius, tapi juga mengaku nasionalis," ujar Usep

Sebelumnya, berdasarkan data Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, elektabilitas PDIP di kalangan pemilih muslim masih unggul. Partai tersebut memperoleh suara sebesar 18,4 persen. Partai Gerindra berada di urutan kedua, dengan perolehan 16,6 persen.

Sedangkan partai berbasis agama seperti PKB berada di urutan keempat, dengan perolehan 9,3 persen. PKS di urutan ketujuh, dengan perolehan 4,6 persen.

Sementara itu, PPP berada di bawah PKS, dengan perolehan sebesar 4,1 persen. Terakhir ada PAN yang berada di peringkat 10, dengan perolehan 1,6 persen.

Survei tersebut dilakukan pada 18 hingga 25 Januari 2019 dengan melibatkan 1.200 responden. Survei dilakukan di 34 provinsi di Indonesia dengan metode multistage random sampling. Wawancara dilakukan secara tatap muka dengan menggunakan kuisioner. Margin of error survei ini adalah 2,8 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement