Selasa 12 Feb 2019 12:41 WIB

Jasad Pemilik Salon Ditemukan 10 Km dari Lokasi Kejadian

Korban ikut tersapu longsor kemudian hanyut terbawa arus deras.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Indira Rezkisari
 Warga melihat lokasi ambrolnya talut dan babgunan salon di lingkungan RT 01/ RW 06 Kelurahan Pudakpayung, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Selasa (12/2) pagi. Pemilik salon inibmenjadibkorban dan hingga saat ini masih dalam prncarian tim SAR Gabungan.
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Warga melihat lokasi ambrolnya talut dan babgunan salon di lingkungan RT 01/ RW 06 Kelurahan Pudakpayung, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Selasa (12/2) pagi. Pemilik salon inibmenjadibkorban dan hingga saat ini masih dalam prncarian tim SAR Gabungan.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Sri Murtini (45), pemilik salon Tin sekaligus korban talut dan bangunan ambrol di lingkungan Bumirejo RT 01/ RW 06 Kelurahan Pudakpayung, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, akhirnya ditemukan dalam kondisi tewas. Jasad perempuan malang ini hanyut dan ditemukan warga di aliran sungai yang berada di wilayah Desa Kalikayen, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, atau sekitar 10 kilometer dari lokasi kejadian.

Korban yang tercatat sebagai warga RT 06/RW 07 Kelurahan Pudakpayung ditemukan warga terdampar di badan sungai yang tidak berarus, dalam posisi tergeletak di atas bebatuan sungai, Selasa (12/2) pagi sekitar pukul 07.30 WIB.

Kepala Basarnas Jawa Tengah, Aris Sofingi mengatakan, informasi perihal penemuan jasad korban datang dari warga. Atas informasi ini tim SAR gabungan selanjutnya melakukan pengecekan ke lokasi.

Tim SAR gabungan selanjutnya melakukan evakuasi jasad di lokasi penemuan. “Jenazah korban selanjutnya dibawa  ke rumah duka, untuk diserahkan kepada pihak keluarga,” ungkapnya, dalam keterangan pers.   

Sebelumnya, lanjut Aris, Sri Murtini yang juga pemilik salon Tin ikut tersapu longsor dan akhirnya terbawa arus deras sungai kecil yang berada di bawah bangunan dan talut yang mengalami longsor.

Saat peristiwa terjadi, hujan dengan intensitas tinggi sedang turun di wilayah Kecamatan Banyumanik. Akibatnya aliran sungai meluap dan arus yang cukup deras menggerus tanah di pinggiran bantaran sungai.

Jadi musibah yang merenggut nyawa korban ini bermula dari longsornya talut dan bangunan salon kecantikan milik korban. “Korban yang ikut tersapu longsor kemudian hanyut terbawa arus deras hingga akhirnya ditemukan di kawasan Kalikayen,” tandasnya.

Upaya pencarian terhadap korban, masih jelas Aris, dilakukan dengan mengerahkan tim SAR tim SAR gabungan, yang terdiri atas BPBD Kota Semarang, Pemadam Kebakaran, Polsek  dan Koramil Banyumanik, PMI, SARDA, Buser dan SAR Ubaloka.

“Dengan penemuan jasad korban ini, maka operasi pencarian oleh tim SAR resmi ditutup dan seluruh komponen tim SAR gabungan ini selanjutnya kembali ke satuannya masing- masing," lanjutnya.

Sementara itu, tetangga korban di lingkungan Perum Villa P4 Pudakpayung, RT 06/ RW 07, Pramudo mengatakan, saat ini rumah korban kosong. Karena jenazah Sri Murtini di bawa ke rumah saudaranya di Perum Gedawang Pesona Asri, Kelurahan Gedawang, Kecamatan Banyumanik.

“Warga kami menerima pemberitahuan jika jenazah bu Tin, panggilan korban di lingkungan, dibawa ke rumah saudaranya. Jadi rumah duka tidak di Perum Villa P4 ini,” ungkapnya.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement