Sabtu 26 Jan 2019 18:09 WIB

Komunitas Dokumenter Putar Film Tentang Korban Limbah Ilegal

Film Lakardowo menjadi gambaran gamblang perlawanan warga atas pencemaran lingkungan.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Gita Amanda
Warga Lakardowo membentangkan spanduk dan poster saat aksi peringatan Hari Bumi di depan kantor Gubernur Jawa Timur, Surabaya, Jawa Timur, Senin (30/4).
Foto: Antara/Zabur Karuru
Warga Lakardowo membentangkan spanduk dan poster saat aksi peringatan Hari Bumi di depan kantor Gubernur Jawa Timur, Surabaya, Jawa Timur, Senin (30/4).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Komunitas Solo Documentary (Sodoc) menggelar pemutaran film dokumenter Lakardowo di Studio Kopi Daleme Eyang, Jalan Pajajaran Timur I No10, Sumber, Banjarsari, Solo, Sabtu (26/1) malam. Lakardowo berkisah tentang perjuangan warga di Lakardowo, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, yang menjadi korban pembuangan limbah secara ilegal oleh PT Putra Restu Ibu Abadi (PRIA).

Acara yang bekerja sama dengan Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (PPMI) Solo dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Solo itu digelar gratis dan terbuka untuk umum. Sekjen PPMI Solo, Taufik Nandito, mengatakan film Lakardowo menjadi gambaran gamblang perlawanan warga atas pencemaran lingkungan yang dilakukan PT PRIA. Industri tersebut secara masif mengeluarkan limbah-limbah yang mencari sumur-sumur warga serta tanah sekitar pabrik.

"Ironisnya, pemerintah lambat menangani perkara ini," ujar Taufik seperti tertulis dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id.

Taufik menambahkan, kasus di Lakardowo menjadi satu dari banyak kasus pencemaran lingkungan yang gagal ditangani pemerintah. Jalur non-litigasi melalui demo dan aksi massa akhirnya menjadi jalan terakhir yang harus ditempuh rakyat untuk memperjuangkan haknya.

"Di pemutaran film nanti, kami juga membuka donasi yang akan kami salurkan bagi perjuangan masyarakat setempat," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement