Rabu 23 Jan 2019 10:31 WIB

Korban Banjir Makassar tak Sempat Selamatkan Barang Berharga

Banjir datang dengan tiba-tiba dari belakang rumah warga.

Pengendara melewati banjir di Jalan Pendidikan Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (22/01/2019).
Foto: Antara/Sahrul Manda Tikupadang
Pengendara melewati banjir di Jalan Pendidikan Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (22/01/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Warga Perumnas Antang Makassar, Sulawesi Selatan tidak sempat menyelamatkan barang berharga dari rumah mereka. Banjir datang dengan cepat hingga merendam kawasan itu.

"Tidak sempat lagi kita menyelamatkan barang berharga karena air langsung tinggi. Kalau tanda-tandanya setinggi mata kaki kemudian meninggi, kita masih bisa menyelamatkan barang-barang berharga," kata seorang warga Blok VIII Perumnas Antang Makassar Muh. Jihadul Arifin di Makassar, Rabu (23/1).

Ia menyebut banjir kali ini tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Banjir kali ini datang secara tiba-tiba dari belakang rumah warga dengan kondisi air sudah tinggi.

Jihadul Arifin mengatakan banjir yang terjadi di perumahannya itu karena arus air yang deras dari wilayah Kabupaten Gowa setelah pintu air Bendungan Bili-Bili dibuka karena terjadi luapan. Jihadul menyatakan perumahannya yang berada di Kecamatan Manggala, Makassar itu, berbatasan dengan wilayah Kabupaten Gowa.

Apalagi, kata dia, sembilan kecamatan lainnya di dataran rendah di daerah itu juga mengalami banjir. Dia mengatakan banjir di perumahannya sudah mencapai atap rumah, sedangkan untuk rumahnya sendiri air baru setinggi di atas 1,5 meter.

Banjir di kawasan itu mulai terjadi pada Selasa (22/1), sekitar pukul 16.00 Wita, dengan ketinggian se-dada orang dewasa. "Saat ini, saya dan warga lainnya mengungsi di masjid dan kami membutuhkan bantuan pakaian ganti, selimut, dan dapur umum," kata dia.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement