Senin 14 Jan 2019 09:49 WIB

Muhammadiyah Tanam Bibit Peradaban di Kampung Warmon Kokoda

Muhammadiyah membantu pembangunan masjid, rumah hingga sekolah.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Dwi Murdaningsih
Sejumlah peresmian yang dilakukan PP Muhammadiyah melalui MPM dan  UMY di Kampung Warmon Kokoda, Sabtu (12/1).
Foto: Republika/Wahyu Suryana
Sejumlah peresmian yang dilakukan PP Muhammadiyah melalui MPM dan UMY di Kampung Warmon Kokoda, Sabtu (12/1).

REPUBLIKA.CO.ID, SORONG -- Kehidupan yang layak merupakan hak semua orang. Itulah kiranya yang menjadi dasar pemikiran Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PP Muhammadiyah dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) membina Kampung Warmon Kokoda.

Langkah konkretnya dituangkan dalam sejumlah tindakan. Pembangunan masjid,  sekolah sampai rumah permanen. Terbaru, mereka meresmikan rumah baca bernama Nabaca Bukuga.

Peresmian dilakukan langsung Ketua Umum PP Muhammadiyah, Dr Haedar Nashir, yang didampingi Ketua Umum PP Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini. Turut hadir mendampingi Wakil Bupati Sorong, Suko Harjono.

Nabaca Bukuga merupakan salah satu program KKN Generasi Bakti Nusantara UMY, yang baru diresmikan beberapa bulan usai KKN generasi ketiga selesai tugas pada Oktober 2018. KKN ini mengabdikan diri di Kampung Kokoda sejak 2016.

Selain meresmikan Nabaca Bukuga, Haedar turut melakukan peletakan batu pertama penambahan pembangunan ruang kelas TK/SD Labschool Muhammadiyah, penyerahan sertifikat rumah, dan peresmian rumah ada Kampung Warmon Kokoda.

Haedar menyoroti banyaknya generasi muda yang masih perlu bimbingan untuk menjadi unggul. Karenanya, lewat membaca, ia mengingatkan jika orang-orang bisa terbuka wawasannya.

Hal itulah yang kemudian menjadi perhatian MPM PP Muhammadiyah dan UMY dalam mendirikan rumah baca untuk anak-anak di Kokoda. Haedar mengingatkan, anak-anak itulah yang nantinya akan terus memajukan dan mengembangkan Kokoda.

"Lewat budaya membaca, tujuan itu pasti bisa terwujud, maka rumah baca ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin," kata Haedar, Sabtu (12/1).

Haedar memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada UMY yang menginisiasi rumah baca itu. Hal tersebut diungkapkannya sesaat sebelum meresmikan rumah baca dengan menabuh tifa bersama-sama tamu undangan. 

Apresiasi diberikan lantaran UMY terus menyebarkan kemajuan, dan berbagi untuk kawasan-kawasan 3T di Indonesia. Haedar menegaskan, Muhammadiyah akan terus mendorong UMY meletakkan benih-benih kemajuan di masyarakat. 

"Insya Allah rumah baca ini akan menjadi tonggak dan sudut kebudayan bagi kemajuan peradaban masyarakat Kokoda dan juga Indonesia," ujar Haedar.

Rektor UMY, Gunawan Budianto berharap, setelah diresmikan Nabaca Bukuga miliki multifungsi yang bisa bermanfaat untuk kegiatan masyarakat, khususnya anak-anak. Sehingga, tdak sekadar dijadikan tempat membaca.

Menurut Gunawan, jika sore rumah baca bisa jadi tempat baca dan menulis Alquran dan mengejar Paket A. "Sehingga, semakin banyak fungsinya dan semakin maju masyarakatnya," kata Gunawan.

Kokoda dihuni 185 kepala keluarga atau sekitar 1.000 jiwa. Mereka dulu warga nomaden yang kerap menempati tanah-tanah kosong. Sayangnya, tanah-tanah itu, banyak yang sebenarnya memiliki pemilik.

Dulu, itulah yang kerap menimbulkan masalah bagi warga Kampung Warmon Kokoda sendiri. Untuk itu, Muhammadiyah berinisiatif memberikan solusi kemanusiaan agar warga Kokoda memiliki hak hidup yang sama. 

Ketua MPM PP Muhammadiyah, M Nurul Yamin menambahkan, langkah itu diwujudkan melalui 55 unit rumah permanen yang dibangun untuk mereka. Sebab, Yamin menilai tidak adanya tempat tinggal membuat mereka sulit memiliki mata pencaharian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement