Rabu 02 Jan 2019 16:40 WIB

Bantaran Kali Bekasi Longsor, Puluhan Warga Ketakutan

Debit air meningkat signifikan pasca hujan lebat pada Senin (31/12) malam.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Dwi Murdaningsih
 Ilustrasi tanah longsor.
Foto: Antara/Adeng Bustomi
Ilustrasi tanah longsor.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI – Tanah bantaran Kali Bekasi di Kelurahan Sepanjang Jaya, Kecamatan Rawalumbu longsor. Akibatnya, dinding dan pondasi bangunan sekitar retak dan roboh. Warga pun mengaku khawatir dan ketakutan jika terjadi longsor usulan.

Salah seorang warga RT 5 RW 4, Kelurahan Sepanjang Jaya, Sanin (60 tahun) mengatakan, longsor tersebut terjadi pada hari Selasa (1/1) pagi. Saat itu, kata dia, tak ada warga yang mengetahui sama sekali saat longsor terjadi.

“Tiba-tiba tanah dibelakang rumah-rumah warga hilang dan pohon turun ke air. Ternyata longsor. Sudah pasti kami jadi khawatir,” kata Sanin saat ditemui Republika.co.id di lokasi kejadian, Rabu (2/1).

Sanin mengatakan, warga khawatir karena daerah tersebut bukan tidak mungkin akan terjadi longsoran mendadak. Apalagi seperti di musim penghujan saat ini. Sebab, bantaran kali tidak memiliki tanggul dan permukiman warga sangat berdekatan dengan aliran air. Adapun penyebab longsor, menurut Sanin, akibat debit air yang meningkat signifikan pasca hujan lebat pada Senin (31/12) malam.

Ia menjelaskan, permukiman warga sejatinya tidak berada tepat di pinggiran aliran air. Hanya saja, dari tahun ke tahun longsor terus terjadi sehingga menggerus dataran tanah. “Dulu di belakang rumah ini masih ada tanah kosong sekitar 10 meter hingga ke kali, sekarang sudah habis,” ujar dia.

Berdasarkan pemantauan Republika.co.id, tanah yang longsor tersebut memanjang sekitar 50 meter dengan lebar 5 meter. Satu bangunan rumah kontrakan dengan kapasitas tujuh kamar ikut terdampak. Tanah kosong dibelakang rumah tersebut habis tenggelam hingga membuat dinding bangunan retak dan pondasi ikut ambles.

Belasan pohon yang tumbuh di atas tanah tersebut alhasil ikut jatuh ke dalam kali. Sementara, tanah yang belum terkena longsoran menjadi rentan ambles jika dilewati penduduk.

Salah satu penghuni kontrakan tersebut, Hamilah (40) mengaku ingin segera mencari tempat tinggal baru lantaran sudah tak nyaman. Ia tinggal bersama suami dan ketiga anaknya di salah satu kamar di rumah kontrakan tersebut sejak empat tahun silam.

“Memang di tempat saya belum kena dampak longsoran. Tapi sebelah saya sudah kena sampai retak dan pondasinya bolong. Saya takut,” kata dia.

Wakil Ketua Satgas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi, Karsono menjelaskan, kondisi longsor sudah sangat membahayakan warga. Menurutnya ketika air kiriman dari Bogor yang mengalir di Kali Bekasi sedang meningkat, potensi terjadinya longsor sangat besar.

Karsono mengatakan telah mengecek langsung kondisi tanah yang longsor. Menurut dia, BPBD telah melaporkan kejadian dan keluhan warga kepada Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Bekasi selaku lembaga yang berwenang. Sebab, kata dia, BPBD hanya bertugas untuk memantau dan menerima laporan dari para warga.

Berdasarkan data BPBD Kota Bekasi, kawasan tersebut merupakan salah satu wilayah rawan longsor. “Perlu diwaspadai daerah sepanjang aliran Kali Bekasi. Khususnya di Kelurahan Bojong Rawalumbu, Bojong Menteng, Sepanjang Jaya, Marga Jaya, dan Margahayu,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement