Selasa 01 Jan 2019 22:55 WIB

Istana Tunda Pelantikan Kepala BNPB

Kepala BNPB yang saat ini dijabat Willem Rampangilei dikabarkan diganti Doni Monardo.

Red: Nur Aini
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei mengikuti rapat kerja dengan Komisi VIII DPR di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (20/7).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei mengikuti rapat kerja dengan Komisi VIII DPR di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (20/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelantikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang semula dijadwalkan pada 2 Januari 2018 ditunda.

"Mohon maaf, pelantikan Kepala BNPB, tidak jadi besok, ditunda. Barusan Mensesneg memberi tahu soal penundaan pelantikan Kepala BNPB yang baru," kata Staf Khusus Presiden Johan Budi SP di Jakarta, Selasa malam (1/1).

Sebelumnya, melalui pesan pula Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno menginformasikan hal serupa mengenai penundaan pelantikan Kepala BNPB yang baru, menggantikan Laksamana Muda (Purn) Willem Rampangilei.

Pratikno mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) batal melantik karena pagi harinya akan melakukan kunjungan kerja ke Lampung.

"Menginfokan ....Besok tidak ada pelantikan ya ..... Maaf jika sudah dengar ada pelantikan," tulisnya.

"Pagi Bapak Presiden ke Lampung, lokasi bencana," tambahnya.

Sebelum diputuskan ditunda, Presiden Joko Widodo dijadwalkan mengganti Kepala BNPB yang semula dijabat oleh Laksamana Muda (Purn) Willem Rampangilei. Staf Khusus Presiden Johan Budi SP ketika dikonfirmasi membenarkan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan melantik pengganti Willem Rampangilei sebagai Kepala BNPB yang baru.

Penggantian itu segera diikuti dengan pelantikan Kepala BNPB yang baru oleh Presiden Jokowi. Letjen TNI Doni Monardo yang saat ini menjabat sebagai Sekjen Dewan Ketahanan Nasional (Wantanas) disebut akan menggantikan Willem yang menjabat sebagai Kepala BNPB sejak 7 September 2015.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement