Rabu 02 Jan 2019 02:12 WIB

Senjata Paling Hebat untuk Mengubah Dunia adalah Pendidikan

Berkembangnya teknologi informasi di abad 21 menjadi tantangan untuk sekolah.

Haposan Andy
Foto: Dok. pribadi
Haposan Andy

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Haposan Andy*

Pendidikan adalah senjata utama untuk memecahkan hampir semua yang kita hadapi di kehidupan sehari-hari. Mengutip ungkapkan populer Nelson Mandela; Education is the most powerful weapon which you can use to change the world (pendidikan adalah senjata paling hebat yang kamu dapat gunakan untuk mengubah dunia).

Saat ini terbukti perubahan sekolah pada abad 21 menghadapi tantangan yang lebih kompleks dengan berkembangnya teknologi informasi. Tuntutan perubahan dunia yang begitu dinamis mendorong semua element harus mampu beradaptasi sesuai perkembangan zaman. Jadi apa yang harus kita lakukan demi meningkatkan kualitas generasi muda yang unggul? Apa yang harus dilakukan sekolah untuk menghadapi perkembangan zaman?

Menurut saya, di era globalisasi, era milenial seperti sekarang ini, telah terjadi pergeseran paradigma pada tatanan nilai moral, agama, norma budaya, yang berdampak pada perilaku seseorang sehingga membuat kita sangat prihatin. Pendidikan karakter yang dicanangkan pemerintah menurut saya kini menjadi salah satu solusi utama dalam kebijakan nasional.

Kita bisa membuka kembali isi Pasal 3 UU Sikdiknas yang menyebutkan: “Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan dan membantu watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan bangsa. Bertujuan untuk berkembangnya potensi, peserta didik agar menjadi manusia yang beriman yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

Ilmu, pengetahuan, dan teknologi memang harus dikombinasikan sedemikian rupa sehingga menghasilkan keseimbangan yang menakjubkan antara kedahsyatan ilmu pengetahuan dengan sikap yang mulia. Jangan sampai teknologi yang memudahkan malah menjadikan kita manusia instan yang merugi.

Hal yang harus kita disadari ialah ketika dunia berubah maka pendidikan pun harus berubah. Sistem pendidikan dan pola pembelajaran harus berubah mengarah pada pembelajaran abad 21, yang tentu saja tanpa harus meninggalkan budaya dan karakter bangsa. Proses pembelajaran abad 21, dengan menanamkan filosofi pendidikan karakter Ki Hajar Dewantara, diharapkan dapat menghasilkan keluaran pembentukan individu yang memiliki karakter dan kompetensi abad 21.

Pada era ini peran guru menjadi hal terpenting. Guru harus profesional dan memiliki kompetensi abad 21. Kualitas gurulah yang membuat perbedaan bagi anak-anak. Anak-anak yang hebat, dihasilkan oleh guru-guru yang hebat dan di sekolah yang hebat.

*) Kepala SMP Bosowa Bina Insani, Bogor

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement