REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Sebanyak empat mahasiswa pencinta alam (Mapala) dari Sekolah Tinggi Teknologi Garut (STTG) terjatuh ke dasar Goa Batu Badak, Kampung Sarongge, Desa Wakap, Kecamatan Bantarkalong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Ahad (18/11). Satu di antaranya meninggal dunia.
Sejak Ahad sore hingga petang, tim dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Bandung, Pos Pencarian dan Pertolongan Tasikmalaya, organisasi pencinta alam Tasikmalaya dan TNI-Polri berupaya mengevakuasi korban. Humas Kantor Pencarian dan Pertolongan Bandung, Joshua Banjarnahor mengatakan, proses evakuasi dilakukan secara bertahap mulai dari pukul 17.50 WIB hingga pukul 19.53 WIB.
"Satu korban meninggal dunia. Tiga korban dalam kondisi selamat," kata Joshua Ahad (18/11) malam.
Para korban yang terjatuh yakni Ade Marjanudin (25 tahun), Deni Ramdani (21), Rodiaman (18), dan Aminudin (18). Korban meninggal adalah korban dengan nama Aminudin dan dievakuasi terakhir karena ditemukan telah dalam kondisi meninggal dunia.
Setelah dievakuasi, seluruh korban yang selamat masih dalam keadaan syok. Korban selamat pun langsung di bawa ke tempat yang lebih aman untuk diberikan perawatan lebih lanjut.
"Semua sudah terevakuasi, korban yang selamat dibawa ke Puskesmas Bantarkalong," katanya.
Peristiwa ini terjadi saat para korban mengikuti masa bimbingan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pencinta Alam dengan menuruni goa tersebut. Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Bandung, Deden Ridwansah mengatakan, diduga hal ini terjadi karena tali penopang terputus.
Kapolsek Bantarkalong, Ajun Komisaris Iteng mengatakan, insiden itu terjadi pada Ahad (18/11) sekitar pukul 14.30 WIB. Setelah itu, tim evakuasi pun langsung melakukan pertolongan ke dalam gua dengan kedalaman sekitar 50 meter tersebut.