Kamis 25 Oct 2018 07:55 WIB

Sekolah Digusur, Terpaksa Belajar di Masjid

Disdik DKI Jakarta tetap memantau kelanjutan PAUD Tunas Bina usai digusur

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/Farah Noersativa/ Red: Bilal Ramadhan
Suasana tempat sementara PAUD Tunas Bina pasca digusur Satpol PP DKI Jakarta, Masjid Al-Ikhlas kantor Camat Tamansari, Jakarta Barat. Rabu (24/10).
Foto: Republika/Muhammad Ikhwanuddin
Suasana tempat sementara PAUD Tunas Bina pasca digusur Satpol PP DKI Jakarta, Masjid Al-Ikhlas kantor Camat Tamansari, Jakarta Barat. Rabu (24/10).

REPUBLIKA.CO.ID, Kantor Camat Tamansari mendadak lebih ramai. Lantunan surat Al-Fatihah terdengar hingga jarak seratus langkah. Wajar saja, yang melantunkannya adalah puluhan siswa PAUD yang membacakan surat tersebut kencang-kencang hingga terlihat urat lehernya.

Sudah sepekan sejak PAUD Tunas Bina, Jalan Cengkeh, Pinangsia, Tamansari, Jakarta Barat diratakan oleh petugas Satpol PP DKI Jakarta saat kegiatan belajar-mengajar masih berlangsung, pada Rabu (17/10) lalu. Dampaknya tidak main-main, jabatan Camat Tamansari, Firmanuddin dihentikan sementara oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Meski begitu, nasib anak-anak PAUD tidak ditelantarkan begitu saja seperti puing-puing bangunan sekolahnya. Sejak Kamis (18/10) lalu, para siswa PAUD dipindahkan sementara oleh pihak kecamatan di Masjid Al-Ikhlas, yang masih satu kompleks dengan kantor camat Tamansari. Ruangan dalam masjid disulap sedemikian rupa hingga menjadi ruang kelas.

Masjid yang luasnya sebanding dengan dua lapangan bulutangkis ini sengaja dipisah menjadi dua bagian. Sisi ruang yang biasa dipakai untuk jamaah perempuan dipakai untuk ruang kelas, sedangkan sisi ruang untuk laki-laki tetap dipakai untuk salat.

Karena jam belajar-mengajar hanya sampai pukul 11.00 WIB, ruang salat untuk perempuan kembali difungsikan sebagaimana mestinya. Para guru, orangtua, bahkan siswa saling bantu membawa peralatan sekolah seperti meja, kursi, dan papan tulis untuk disimpan di sebelah masjid.

Namun hal tersebut dinilai kurang kondusif. Saat ini, perabotan kelas hanya ditumpuk lalu digeser merapat ke tembok agar bisa kembali digunakan untuk salat. Salah satu guru, Iis Suhartini mengatakan, dipakainya ruang masjid untuk belajar anak-anak tidak akan mengganggu fungsi masjid untuk salat.

Menurutnya, selama mengajar di masjid kantor camat, belum ada masalah signifikan yang terjadi. "Enggak masalah dipindah di sini juga, sudah bersyukur dapat tempat yang layak. Anak-anak juga bisa belajar seperti biasa," tutur Iis saat ditemui Republika, Rabu (24/10).

Iis menyampaikan, selama menunggu bangunan PAUD yang baru selesai dibangun, ia dan murid-muridnya akan menempati masjid sekitar dua bulan. Setelah itu, segala kegiatan PAUD akan dipindahkan ke gedung yang baru.

Salah satu orangtua siswa, Diah merasa lega setelah pihak kecamatan memindahkan siswa-siswa PAUD di masjid kantor Camat Tamansari. Ia beralasan, ruang masjid lebih nyaman digunakan untuk belajar karena berpendingin udara.

"Adem kalau belajar di dalam, ibu-ibu yang nunggu juga enggak kepanasan dan kena debu karena banyak pohon," kata Diah.

Selain itu, Diah merasa lebih nyaman menunggu anaknya sekolah karena lokasi masjid terletak jauh dari jalan raya. Lokasi PAUD yang lama, kata dia, berada di tepi jalan yang ramai kendaraan bermotor.

Untuk mengisi waktu luang, lanjut Diah, para orangtua memilih berjualan makanan ringan hingga menggelar arisan. Saat itu, nama Bu Diah keluar sebagai pemenang arisan, ia mendapatkan uang arisan sebesar Rp 300 ribu.

Salah satu orangtua siswa lainnya, Eha juga tak keberatan anaknya dipindahkan sementara ke kantor Camat Tamansari. Lagipula lokasi sementara juga tidak jauh dari lokasi PAUD yang lama.

"Saya enggak masalah dipindah ke sini juga, soalnya rata-rata anak yang lain juga rumahnya di sekitar sini," ujar Eha.

Eha juga tidak keberatan ihwal lokasi PAUD yang sudah disiapkan Pemkot Jakarta Barat di Jalan Kunir. Menurutnya, lokasi baru tersebut juga dapat dijangkau karena letaknya masih dalam wilayah kelurahan Pinangsia.

"Enggak apa-apa dipindah juga, ngikut saja. Soalnya gedung yang lama memang enggak ada izinnya kan," tambah dia.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Bowo Irianto mengatakan pihaknya melalui Suku Dinas (Sudin) Pendidikan Jakarta Barat memantau kelanjutan dari PAUD Tunas Bina yang sempat tergusur beberapa waktu lalu.

“Kalau kita hanya ingin memastikan bahwa kemudian pelayanan pendidikannya berlangsung dengan baik,” kata Bowo di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (24/10).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement