Jumat 19 Oct 2018 20:13 WIB

Pihak PAUD Tunas Bina Sedih Camat Tamansari Dicopot Anies

Pemkot Jakbar sudah menyiapkan lahan pengganti untuk PAUD Tunas Bina.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Andri Saubani
Kondisi PAUD Tunas Bina, Tamansari, Jakarta Barat pasca digusur oleh Satpol PP DKI Jakarta, Jumat (19/10).
Foto: Republika/Muhammad Ikhwanuddin
Kondisi PAUD Tunas Bina, Tamansari, Jakarta Barat pasca digusur oleh Satpol PP DKI Jakarta, Jumat (19/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pihak Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Tunas Bina, Pinangsia,Tamansari, Jakarta Barat, tidak menyangka penggusuran PAUD tempatnya mengajar, Rabu (17/10) berujung dihentikannya jabatan Camat Tamansari, Firmanuddin oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Wakil Kepala PAUD Tunas Bina, Heni Suhaeni, mengaku tidak pernah berniat menurunkan jabatan camat tersebut.

"Saya sedih, saya enggak niat seperti sampai mempertaruhkan jabatan pak Camat. Saya enggak mau menurunkan Camat, tidak. Dan PAUD ini juga membantu program pemerintah," katanya saat ditemui di kediamannya di Pinangsia, Jumat (19/10).

Pihaknya berharap, PAUD yang diurusnya mendapat tempat baru yang layak bagi anak-anak didiknya. Rencananya, lokasi PAUD tersebut berada di Jalan Kunir, Tamansari, Jakarta Barat.

"Lokasinya di Jalan Kunir dekat pinggir kali. Di sana sudah ada bata sama pasir. Pak Camat kemarin (Kamis, 18 Oktober) bilang satu bulan setengah aja pembangunannya," ucapnya.

Saat ini, kegiatan belajar mengajar dipindahkan di kantor camat untuk sementara. Namun, penempatan sementara dinilai kurang kondusif bagi anak-anak.

"Saya lihat kemarin hari pertama pindah agak kurang kondusif untuk anak-anak. Karena banyak pegawai kecamatan, KUA, pajak yang hilir mudik. Tetapi kami bersyukur sudah dapat tempat sementara," ungkapnya.

Pantauan Republika di kantor Camat Tamansari, Jumat (19/10) tidak ada aktivitas belajar mengajar di lokasi. Hal itu disebabkan, kata Heni, aktivitas PAUD yang berjalan dari Senin hingga Kamis.

Di lokasi, terlihat ada tumpukan meja, kursi, piala, dokumen, kaset, dan plang bertuliskan "PAUD Tunas Bina" yang diletakan di lantai.

Di sisi lain, Pemerintah Kota Jakarta Barat menyatakan sudah menyiapkan lahan pengganti untuk pendirian bangunan PAUD Tunas Bina yang sebelumnya dilakukan penggusuran. Wakil Wali Kota Jakarta Barat, Muhammad Zen mengatakan, pihaknya sudah memiliki lahan pengganti yang nantinya akan dijadikan lokasi pendirian bangunan PAUD Tunas Bina.

"Itu rencana memang kita akan carikan tempat dan tempatnya sudah ada di sisi sebelah Timur Kantor Kecamatan Tamansari," kata Zen di Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (19/10)

Zen menyampaikan, bangunan PAUD Tunas Bina terpaksa dibongkar lantaran letaknya yang berada di bahu jalan. Selain itu, adanya perbaikan jalan sekaligus trotoar juga mengharuskan bangunan PAUD Tunas Bina diratakan negara.

"Karena jalan itu memang akan dirapikan bersamaan dengan Jalan Kali Besar Timur, jalan akan dirapikan. Tidak hanya melanggar IMB, itu memang dibangun di bahu jalan," ucap Zen.

Kendati demikian, Pemkot Jakarta Barat mengklaim tidak meratakan bangunan PAUD tanpa ada solusi bagi pihak PAUD. "Namun demikian kami bukan berarti tidak ada solusi. Kami akan carikan tempat yang sedikit lebih representatif. Tempatnya sudah ada dan sudah dikerjakan. Ada di sisi Jalan Inspeksi Anak Kali Ciliwung," ujar dia.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan, dia memberhentikan Camat Tamansari Jakarta Barat, Firmanudin. Camat Firmanuddin dianggapnya lalai dalam tugas terkait pembongkaran PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) Tunas Bina Pinangsia saat kegiatan belajar mengajar dilaksanakan pada Rabu (17/10).

"Saya butuh pemimpin di tingkat wilayah yang bijaksana, sore itu juga sudah saya berhentiin," ujar Anies, di Jakarta, Kamis (18/10).

Anies menganggap, pemberhentian Camat Tamansari adalah langkah yang diperlukan untuk kedisiplinan perihal bagaimana pejabat melaksanakan tugas menggunakan pertimbangan kebijaksanaan pada warganya. Terlebih, pelaksanaan pembongkaran bangunan PAUD tersebut dilakukan saat jam belajar mengajar anak didik. Tak ayal, hal tersebut mengakibatkan trauma bagi anak didik yang menangis ketakutan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement