Kamis 02 Aug 2018 11:18 WIB

Gempa tak Berpengaruhi Kunjungan Wisatawan ke Mataram

Tingkat kunjungan wisatawan di Kota Mataram masih relatif stabil.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Esthi Maharani
 Pulau Gili Trawangan, Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Foto: zul15.student.umm.ac.id
Pulau Gili Trawangan, Lombok, Nusa Tenggara Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Ketua Asosiasi Hotel Mataram (AHM) Ernanda Agung Dewobroto mengatakan, bencana gempa yang terjadi di sejumlah wilayah di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), tidak memiliki dampak yang signifikan bagi sektor pariwisata. Ernanda menyampaikan, tingkat kunjungan wisatawan di Kota Mataram masih relatif stabil.

"Di Mataram tidak terlalu berpengaruh, masih aman-aman saja, tamu juga tidak terlalu banyak berpengaruh," ujarnya kepada Republika di Mataram, NTB, Kamis (2/8).

Dia menyebutkan, berdasarkan data pada Rabu (1/8), tingkat okupansi hunian kamar hotel di Mataram tercatat rata-rata sebesar 90 persen. Kondisi ini, kata dia, hal yang lumrah mengingat Agustus merupakan siklus dengan masa puncak kunjungan wisatawan (high season). Artinya, dia sampaikan, bencana gempa yang berpusat di Lombok Timur dan Lombok Utara tidak memiliki dampak yang signifikan bagi perkembangan kunjungan wisatawan di Mataram.

"Sejauh ini tidak ada pembatalan pemesanan kamar karena gempa, masih normal-normal saja," lanjutnya.

Ernanda melanjutkan, industri perhotelan di Mataram langsung memberikan penjelasan kepada wisatawan bahwa lokasi gempa berada jauh dari Mataram. Hal ini untuk meyakinkan wisatawan bahwa kondisi di Mataram masih normal.

"Kita sampaikan kepada wisatawan masih aman dan di tiap-tiap hotel juga ada SOP tentang tanggap bencana dan emergency," katanya menambahkan.

Ketua Gili Hotel Association (GHA) Vicky Hanoi membenarkan hal tersebut. Ia mengatakan kondisi wisata di Gili Trawangan, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB) relatif normal.

"Berdampak tapi tidak banyak karena infonya (gempa) kan langsung melalui media, jadi ada beberapa tamu yang cancel (batalkan pemesanan kamar) karena ketakutan, itu hal yang wajar. Tapi, tidak signifikan," ujar Vicky saat dihubungi Republika di Mataram, NTB, Kamis (2/8).

Vicky menambahkan, para wisman justru mengkhawatirkan adanya tsunami pascagempa. Para pelaku industri hotel dan pelaku wisata lain di Gili Trawangan langsung memberikan penjelasan kepada para wisman bahwa tidak ada tsunami dan kondisi gili masih berjalan normal.

Selain memberikan penjelasan secara langsung, lanjutnya, para industri wisata di Gili Trawangan juga terus menyampaikan kondisi terkini di Gili Trawangan yang masih normal melalui laman maupun sosial media (sosmed) masing-masing.

"Kami informasikan melalui web atau sosmed kalau kita masih aman dari sisi gempa ya," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement