Rabu 18 Jul 2018 06:45 WIB

Bendera Negara Asian Games dengan Bambu Jadi Perdebatan

Setelah fotonya viral di medsos, PPSU Jakut menurunkan bendera-bendera tersebut

Rep: Sri Handayani/ Red: Bilal Ramadhan
Bendera negara peserta Asian Games yang terpasang dipinggir Kali Sunter, Jakarta, Ahad (15/7).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Bendera negara peserta Asian Games yang terpasang dipinggir Kali Sunter, Jakarta, Ahad (15/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Foto bendera negara-negara Asian Games 2018 ramai diperbincangkan di media sosial. Pasalnya, bendera-bendera itu dipasang di sepanjang jalan di wilayah Penjaringan, Jakarta Utara, dengan tiang dari paralon dan bambu.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, bendera itu bukan milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, melainkan masyarakat. "Oh iya ini kan partisipasi masyarakat. Bukan (dari Pemprov). Kan kita mau partisipatif-kolaboratif," kata Sandiaga di Jakarta, Selasa (17/7).

Sandiaga menceritakan, berdasarkan informasi dari Unit Reaksi Cepat, ada anak-anak muda yang melakukan konvoi dengan memgendarai sepeda motor. Mereka membawa bendera dari negara-negara peserta Asian Games.

Bendera itu dipasang di sepanjang jalan untuk memeriahkan persiapan menuju Asian Games 2018. "Katanya mau demam. Itu kan partisipatif-kolaboratif. APBD nol," ujar Sandiaga.

Sandiaga menghargai upaya para pemuda tersebut. Menurut dia, cara itu menunjukkan kebahagiaan mereka menjadi tuan rumah gelar olahraga terbesar kedua dunia.

Ia juga ingin momen itu dirasakan oleh masyarakat di segala lapisan, terutama kalangan bawah. Kendati demikian, ia mengakui bendera-bendera itu harus dirapikan.

Tak lama setelah foto itu viral, PPSU Jakarta Utara menurunkan bendera-bendera tersebut. Hal ini menimbulkan reaksi dari Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan.

Melalui memo kepada Wali Kota Jakarta Utara, ia meminta agar bendera-bendera tersebut dipasang kembali. "Pemasangan bendera itu adalah inisiatif warga. Jangan halangi, jangan rendahkan dan mari kita izinkan rakyat merayakan Asian Games dengan kemampuannya, dengan ketulusannya," kata Anies dalam memo tersebut.

Menurut Anies, Pemkot Jakarta Utara tak boleh meremehkan niat baik masyarakat yang ingin memeriahkan Asian Games 2018. Bambu, kata Anies, merupakan barang penting bagi masyarakat.

Material alami ini digunakan di rumah-rumah, menjadi mata pencaharian bagi penjual, pengrajin, dan pengusaha kecil. Ia justru tak menganjurkan pemasangan bendera dilakukan dengan tiang buatan pabrik-pabrik yang nilai kapitalnya sudah tinggi.

Anies menambahkan, kendati menggunakan bambu bekas yang melengkung, pemasangan bendera itu menunjukkan semangat warga Penjaringan yang tinggi. Ia berharap inisiatif warga Penjaringan itu menjadi inspirasi bagi warga kampung lain untuk mempercantik wilayahnya. Ia juga meminta bambu-bambu yang awalnya telah terpasang dirapikan lagi.

"Lewat memo ini saya instruksikan untuk dipasang kembali. Harap pastikan keamanan dan kerapiannya. Terima kasih," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement