Sabtu 07 Jul 2018 21:57 WIB

Prabowo Respons Kabar AHY Kandidat Kuat Cawapresnya

Prabowo mengaku terbuka ke semua kandidat untuk berpasangan dengannya.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ratna Puspita
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengatakan Ketua Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bukan kandidat kuat untuk menjadi calon wakil preisdennya. Ia mengaku terbuka kepada semua calon untuk berpasangan dengannya pada Pilpres 2019, termasuk AHY. 

Kendati demikian, ia menegaskan, keputusan untuk menentukan sosok cawapres akan didiskusikan terlebih dahulu dengan PKS dan PAN. Prabowo tidak bisa melupakan dua partai tersebut karena sudah menjalin suatu persahabatan pada momen sulit. 

“Jadi saya sudah komitmen sama mereka tidak akan ada keputusan yang saya ambil tanpa keterlibatan mereka," kata Prabowo di Kertanegara, Jakarta Selatan, Sabtu (7/7).

Prabowo menilai sosok AHY sebagai anak bangsa potensial karena memiliki pengetahuan dan pengalaman yang baik di akademik maupun di militer. Karena itu, AHY layak diperhitungkan sebagai aset bangsa.

"Waktu di DKI saya anggap beliau belum siap jadi gubernur, tetapi selama ini dia sudah keliling ke mana-mana, jadi kita lihatlah, jadi saya tak bisa katakan apa-apa saya akan berunding dengan semua mitra saya," kata Prabowo.

Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Rachland Nashidik mengklaim Prabowo ingin berduet dengan AHY pada Pemilu 2019. Ia mengaku Prabowo menyampaikan hal itu secara langsung kepada Partai Demokrat.

"Pak Prabowo mengatakan ingin Pak AHY menjadi cawapres," ujar Rachland saat ditemui wartawan di Menteng, Jakarta, Sabtu (7/7).

Karena itu, partainya menilai pernyataan tersebut bentuk keseriusan Prabowo menginginkan AHY sebagai cawapres. Sebagai tindak lanjut, kini tinggal Partai Demokrat yang akan menanggapi keinginan Prabowo tersebut.

"Yang menentukan bukan Prabowo kemudian, (misal) saya ngelamar anda nih, saya sudah melamar,  memutuskan mau apa tidak bukan saya lagi, anda yang menentukan, apakah anda akan mau pada saya atau tidak," ujar Rachland.

 Prabowo, kata Rachland, membutuhkan AHY karena dianggap memenuhi jarak usia dengan pemilih pemula. Sebab, Prabowo berjarak usia sangat jauh dengan pemilih pemula.

"Dia menganggap bahwa Pak Agus Harimurti Yudhoyono adalah orang yang tepat untuk itu disamping cakap, ganteng,  tapi juga beliau dengan jarak usia yang tidak terlalu jauh dengan pemilih pemula," ujarnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement