Kamis 14 Jun 2018 20:47 WIB

Sambut Idul Fitri, Warga Ramaikan Taman Masjid Agung Bandung

Pemerintah menetapkan Idul Fitri 1438 H jatuh pada Jumat besok.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Andri Saubani
[ilustrasi] Masjid Agung Provinsi Jabar dan Alun-alun Bandung.
Foto: Republika/Arie Lukihardianti
[ilustrasi] Masjid Agung Provinsi Jabar dan Alun-alun Bandung.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kawasan Alun-alun Kota Bandung selalu menjadi salah satu tempat favorit warga menghabiskan malam takbiran. Seperti pada Kamis (14/6), terpantau banyak anak-anak yang didampingi orang tua mereka meramaikan taman Masjid Agung Jawa Barat.

Sementara itu, di jalan Dewi Sartika terpantau, masyarakat Kota Bandung masih memadati toko atau tempat perbelanjaaan. Sehingga, kemacetan tidak bisa terhindarkan karena banyak warga yang berjalan kaki hingga ke bagian badan jalan.

Sedangkan di jalan Asia Afrika terpantau kendaraan roda dua dan empat ramai dan padat. Jalan Asia Afrika yang tepat dekat dengan bangunan heritage Gedung Merdeka banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun luar daerah termasuk mereka yang ingin menghabiskan malam takbiran.

Salah seorang pengunjung asal Cibaduyut, Kabupaten Bandung, Odin (35) mengaku sengaja datang ke taman masjid Agung Jawa Barat untuk menghabiskan malam takbiran Lebaran bersama keluarganya. Ia mengaku datang bersama istrinya dan ketiga anaknya.

"Kami tiap malam takbiran kesini (taman mesjid agung). Lebih dekat, lumayan murah meriah," ujarnya. Dia menuturkan, jika tidak ke taman mesjid Agung maka dirinya bersama keluarganya sering pergi ke Gasibu.

Dirinya menuturkan, jika dia bersama istrinya tidak mudik ke kampung halaman. Sebab asli merupakan orang Kabupaten Bandung. "Alhamdulillah, anak-anak senang di sini bermain," katanya.

Pemerintah pun telah menetapkan hari Lebaran 2018 jatuh pada Jumat (15/6). Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin menetapkan ini setelah Kementerian Agama (Kemanag) menggelar sidang itsbat awal Syawal 1439 Hijriyah di kantor Kemenag, MH Thamrin, Jakarta, Kamis (14/6).

Melalui mekanisme sidang itsbat tersebut, Kemenag menetapkan waktu umat Islam Indonesia berhari raya Idul Fitri 1 Syawal setiap tahunnya. Sidang itsbat dihadiri sejumlah unsur seperti dari duta besar negara sahabat; Mahkamah Agung; Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG); Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan); dan Badan Informasi Geospasial (BIG).

Selain itu, hadir juga delegasi Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB), Planetarium, pakar falak dari ormas-ormas Islam, pejabat Kementerian Agama, serta Tim Hisab dan Rukyat Kementerian Agama.

Sidang penetapan awal bulan Syawal itu dimulai ada pukul 16.00 WIB dengan diawali paparan astronomi, terutama membahas posisi hilal terkini. Setelah itu, diadakan sidang itsbat tertutup yang diikuti tamu undangan.

Baca: Menag: Ada 12 Kesaksian Melihat Hilal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement